; hari pertama

369 59 0
                                    

Langit begitu cerah, dan cukup bagus bila kelas pertama adalah herbology. Mashiho tengah berjalan berdua bersama Asahi menuju rumah kaca, fyi mereka sudah berbaikan semalam di kamar.

Mereka berjalan melewati lorong yang akan membawa mereka keluar kastil, namun langkahnya terhenti saat mendapati Prefek Gryffindor dan Seeker slytherin tengah berjalan beriringan. Mashiho melihat dengan jelas lengan Seeker Slytherin itu terbungkus perban membuatnya semakin khwatir.

"kak Junkyu? Lenganmu!" Tanya Mashiho tiba-tiba sambil memegang perban di lengan Junkyu.

"Bagaimana ini?? Parah tidak? Berapa lama katanya? Kalo belum sembuh sampai pertandingan quidditch bagaimana?"

Jihoon dan Asahi hanya menatap Mashiho, sedangkan Junkyu terkekeh mendengar serentetan pertanyaan yang keluar dari mulut Mashiho, jelas sekali dia khawatir.

"satu-satu Mashi, aku bingung kalo kau tanya sebanyak itu dalam satu tarikan nafas"

"ah- iyaa!"

Wajah Mashi sedikit memerah, membuat dua orang dihadapannya terpekik tertahan. Sungguh, menggemaskan.

"jadi apa yang ingin kau tanyakan dulu?"

"apakah parah?"

"tidak" Jawab junkyu sambil mengangkat sedikit lengannya yang diperban.

"berapa lama? apakah kau masih bisa ikut pertandingan quidditch?"

"bisa, pertandingan quidditch masih bulan November dan aku hanya perlu memperban tanganku 3hari"

Mashiho mengehela nafas lega, namun juga heran mengapa Madam pomfrey tidak menyembuhkannya dengan sihir.

"aku sudah banyak menyihir sebelumnya, jadi madam pomfrey hanya menempel beberapa obat herbal"

"jadi—"

"Mashi kita sudah terlambat 5 Menit"

Potong Asahi santai, Mashiho yang sadar segera melirik arloji dilengannya kemudian langsung menarik lengan asahi berlari ke rumah kaca.

"Kak nanti ngobrol lagi ya!" Ucap Mashi sambil berlari.

Junkyu hanya terkekeh kemudian senyum penuh arti. Sungguh Jihoon melihat semuanya, kemarin di kompartemen dan hari ini bahkan tepat di depan matanya. Apakah Junkyu menyukai Mashinya? Tapi apakah mungkin? Jihoon memang tidak mengatakannya tapi Yoshi sadar kalo Jihoon menyukai Mashi itu artinya Junkyu juga.

"Kau? sampai kapan akan berdiri disana?" Tanya Junkyu yang ternyata sudah diujung lorong.

Jihoon yang sedari tadi sadar bila dia melamun akhirnya segera menyusul menuju kelas Sejarah sihir, sesampainya dikelaspun sama mereka juga terlambat. Syukur, Felix masih menyisahkan tempat duduk disebelahnya untuk Jihoon dan Sunwoo menyisakan untuk Junkyu.

Selama pelajaran Jihoon tidak fokus, pikirannya melayang kemana-mana. Membuat Felix penasaran.

"apasih yang ada dipikiranmu?!" Gerutu felix.

Jihoon terkejut kemudian menatap felix.

"eum Felix, apakah kau tahu Mashiho?"

"Mashiho? Maksudmu anak kelas 4 itu? yang selalu bersama kalian?"

Pertanyaan felix, dijawab anggukan oleh Jihoon.

"Tentu lah, siapa yang tidak tahu dia. Sudah lucu menggemaskan, baik pula! Seluruh Hogwarts nampaknya begitu mengidolakannya. Dia pernah membantuku membawa buku ke perpustakaan! Aww— gemas sekali! Ingin sekali aku punya adik seperti dia. Kenapa? apakah terjadi sesuatu yang buruk dengannya? " Tanya Felix khawatir.

"Ah tidak! Dia sehat kok hehe"

"syukurlah"

Barulah setelah itu Jihoon merasa tenang, mungkin apa yang dirasakan Junkyu sama dengan yang dirasakan Felix dan siswa hogwarts lainnya.
Mashihonya itu benar-benar sangat menarik perhatian banyak orang.

Hari ini double UP! hehe Makasih yang udah Baca, Komen sama Vote!❤️

Hogwarts; JiMashiKyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang