; tragedi dungeons

283 50 9
                                    

Jihoon dan Yoshi tengah berdiri menguping di persimpangan lorong, sayup-sayup mereka mendengarkan apa yang sedang Mashi dan Junkyu obrolkan.

"ini tentang semalam kak" suara Mashi memecahkan keheningan, kalimat pertama yang membuat Jihoon berfikir ada kejadian apa semalam?

"tentang apa? Quidditch? Sapu?" Kini Junkyu yang membalas.

"Bukan, ini tentang ajakanmu ke Madam Puddifoot's..."

Jihoon dan Yoshi reflek membelalakan matanya, apa ini? Junkyu mengajak Mashiho ke Madam Puddifoot's, untuk apa?

"Ah! Itu, kau mengiyakannya kan? Karena semalam kau tidak menjawab jadi kuartikan iya" Jawab Junkyu kelewat santai.

Kini bukan hanya Jihoon dan Yoshi, Mashipun sama terkejutnya. Kemarin dia diam karena masih berfikir, ajakan ini terlalu tiba-tiba.

"Sepertinya kau salah paham kak, aku diam bukan mengiyakan... aku diam karena aku bingung. Apa maksudmu tiba-tiba mengajak ku minum teh disana?"

Suasana menegang, tidak hanya Junkyu dan Mashi, Jihoon dan Yoshi juga menegang di balik tembok raksasa itu, mereka menunggu jawaban Junkyu.

"bukankah sudah jelas Mashi?"

"kau juga mengajak Kak Yoshi dan Kak Jihoon kan?"

Kini berganti Kim Junkyu yang mengerutkan dahi.

"untuk apa aku mengajak mereka? Aku hanya mengajakmu... berdua, aku dan kau"

Yoshi dengan segera menahan tangan Jihoon yang sudah hampir menampakan diri didepan Mashi dan Junkyu. Sedangkan Mashi semakin terkejut, jadi ini benar Kak Junkyu mengajaknya pergi berkencan.

"Bila kau diam—"

"Akan aku pikirkan!" Mashi memotong perkataan Junkyu, kemudian langsung pergi menjauh dari sana. Meninggalkan Junkyu sendirian.



Bogeman mentah Junkyu terima tak lama setelah Mashi meninggalkannya. Jelas sekali siapa yang melayangkannya. Jihoon dengan wajah memerah dan nafas naik turun tak sanggup Yoshi hentikan.

"Kau!" Pekik Jihoon sambil merengkuh seragam Junkyu.

Posisi Junkyu saat ini tengah tersungkur ditanah, dengan Jihoon diatasnya seperti orang kesetanan. Ujung bibirnya mengeluarkan darah segar, pukulan Jihoon barusan tidak main-main.

"Apa?! Aku apa?! Kau akan bilang bahwa aku sedang merebut Mashiho darimu?!" Junkyu masih sempat tersenyum miring.

"Memang itu yang kau lakukan!" satu pukulan lagi melayang, luka Junkyu semakin parah.

"Bagaimana itu bisa dibilang merebut bila diantara kalian tidak ada hubungan apa-apa selain berteman!" Junkyu mendorong Jihoon dan berdiri.

Jihoon terhuyung sejenak setelah di dorong Junkyu, kata-kata Junkyu membuatnya semakin marah. Dia hendak kembali melayangkan pukulan, bersyukur Yoshi menahannnya.

"Perasaanmu itu, hanya perasaan yang bertepuk sebelah tangan! Hanya kau yang mencintai Mashi!!"

Kini bukan hanya Jihoon yang tersulut emosi, Yoshipun sama. Bagaimana bisa Junkyu mengucapkan kata-kata sejahat itu pada Jihoon. Apa dia sudah gila?! Apakah 5Tahun bersahabat tidak berarti untuknya.

"Tutup mulutmu! Kau! Dan perasaanmu lah yang bertepuk sebelah tangan!"

Junkyu tersenyum miring mendengarkan hal tersebut, gayanya begitu meremehkan Jihoon dan Yoshi.

"Bila dia tidak menyukaiku, akan kubuat dia menyukaiku. Bila memang cara baik-baik tidak mempan, mungkin ramuan yang ada di saku jubahku bisa berguna"

Setelahnya Junkyu pergi menuju asramanya, Meninggalkan Jihoon yang semakin meradang.

*hari ini double up, tapi jumat gak. Oke?! Makasih yang udah baca, komen, sama vote❤️

Hogwarts; JiMashiKyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang