; closer

323 56 6
                                    

Setelah hari itu, Jihoon dan Mashi nampaknya semakin dekat. Contohnya saja seperti sore beberapa hari yang lalu. Mashi mengajak Haruto untuk berkeliling Hogwarts. Tanpa Mashi ketahui, Haruto malah mengajak kedua temannya Jeongwoo dan Junghwan. Dengan alibi bahwa Jeongwoo, Junghwan dan Haruto adalah tanggung jawab Jihoon juga, akhirnya mereka berkeliling hogwarts berlima.

Tiga bocah kelas satu itu nampak riang saat berjalan kearah pondok Hagrid. Mereka berlari-lari dengan penuh semangat meninggalkan Jihoon dan Mashi dibelakang.

"Maaf ya kak Ji, jadi merepotkan" Ucap Mashi tidak enak.

"Sungguh aku tidak masalah, lagipula sedang kosongkan? aku bosan belajar terus" Sanggah Jihoon.

Hujan baru saja berhenti, membuat rumput-rumput masih licin dan basah. Medan yang menukik kebawah, menyebabkan Mashi hampir saja tergelincir. Beruntung, Jihoon dengan sigap menarik tangan Mashi dan reflek memeluknya.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Jihoon menundukan kepalanya untuk menatap Mashi yang, ekhem! Masih ada dipelukannya.

Mashi hanya mengangguk, dia masih terkejut dan berdebar. Nafasnya naik turun tidak teratur, kepalanya dipenuhi pikiran tentang dia berdebar karena hampir jatuh? atau karena kak Ji yang tibatiba memeluknya seperti ini?

Tak berhenti sampai disitu, akhirnya sepanjang jalan menuju pondok Hagrid Jihoon menggenggam tangan Mashi. Agar tidak tergelincir untuk kedua kali katanya.

Mashi sendiri tidak menolak. Entah, Mashi reflek tersenyum tipis ketika melihat tangannya di genggam oleh Jihoon. Suhu tubuhnya sedikit memanas, karena sepertinya jantung Mashi bekerja dua kali lebih keras hari itu.

Kemudian setiap pagi mereka mengecek Romy berdua, iya Mashi setuju Matetsu dirubah namanya menjadi Romy. Dia merasa tidak ada hak atas tanaman itu lagi, syukur Jihoon masih mengizinkannya untuk ikut merawat.

Atau beberapa kegiatan kecil seperti Jihoon yang tersenyum begitu Manis (menurut Mashi) ketika mereka berpapasan di lorong, duduk tepat disebelah Mashi ketika mereka berempat berkumpul dengan skinship-skinship kecil, membuat Mashi merasa ada sesuatu yang meletup-letup didalam dirinya.

Tak jarang pula, prefek Gryffindor itu mengantar Mashi kembali ke asrama setelah makan malam dengan alibi menjalankan tugas prefek (berkeliling saat jam malam) lebih awal agar waktu belajarnya tidak terbuang sia-sia.

Yoshi sendiri merasa progres Jihoon sangatlah cepat, bodoh kalau sampai ada yang tidak menyadari bahwa mereka berdua sedang berusaha mendapatkan satu sama lain. Dan, satu-satunya orang (yang pura-pura) bodoh itu ialah Kim Junkyu.

*biasalah! nanti double up~

Hogwarts; JiMashiKyu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang