6

2.1K 95 2
                                    

"Ini resep vitamin untuk memperkuat janin istri anda. Jangan melakukan kekerasan lagi padanya." Ucap dokter tersebut dengan menekan di kata kekerasan.

Farrel hanya bisa senyum pasrah. Bagaimana mungkin ia yang baik dan lemah lembut begini di tuduh kdrt.

Setelah itu, Farrel menyuruh Olivia untuk mengikutinya pergi ke kamar yang sudah ia pesan. Saat sampai di ruangan Olivia, ia melihat pesanannya telah tersedia di atas meja. Dengan segera ia memakan sampai habis semuanya kecuali ayamn kecap. Ia hanya memakan sedikit bagian itu karena ia ingin memberikannya kepada Farrel. Ia tau Farrel sangat suka dengan ayam kecap.

"Nih.. buat lo. Hitung hitung sedekah dari gw."

"Sedekah apaan? Itu beli pakai uang gw." Ucap Farrel langsung mengambil ayam kecap dan nasi sisa Olivia tadi.

Farrel sama sekali tidak jijik memakan makanan sisa Olivia. Dia merasa biasa aja. Karena dulu saat masih kecil, Farrel memang sering membagikan bekalnya kepada Olivia setelah kematian orang tua angkat Olivia.

Farrel dekat dengan Olivia karena saat itu ia dikucilkan dan hanya Olivia yang mau berteman dengannya. Farrel merupakan orang bercukupan. Bahkan lebih dari berkecukupan. Sifat Farrel yang baik dan lemah lembut itu membuatnya mudah di bully oleh teman-temannya.

"Far.. kalau gw pergi ke New York, mobil gw gimana? Gw dah nabung lama buat beli tuh mobil. Masa di tinggal begitu aja sih."

"Terus? Lo mau jual?"

"Iya. Terus uangnya kasih ke keluarga bibi sama panti asuhan gw lalu."

"Siap. Nanti gw yang urus." Ucap Farrel sambil hormat.

"Ini nih.. enaknya punya temen banyak koneksi." Ucap Olivia sambil mengelus perutnya yang kenyang.

"Tinggal bilang dan di lakuin orang lain" ucap Olivia lagi sambil bersandar dan menutup mata

"Makanya lo harus baik sama gw"

"Emangnya kapan gw pernah nindas lo? Gw selalu baik kok". Olivia langsung membuka matanya.

"Lah tadi gw ditindas. Masa lo biarin dokter ngira gw kdrt? Malah di ketawain pula"

"Hahahah.. gila, gw masih ngakak kalau nginget masalah tadi"

Ruangan itu di penuhi oleh cerita dan tawa mereka berdua. Sampai waktu menunjukkan pukul setengah 9, Olivia dengan segera memakai baju yang telah di sediakan oleh Farrel dan pergi ke bandara. Ia pergi sendiri tanpa di temani siapa pun agar to menimbulkan kecurigaan. Sedangkan Farrel telah pergi dari sejam yang lalu.

Semuanya berjalan lancar seperti ucapan Farrel. Tempat duduknya bersebelahan dengan Farrel. Ia duduk tepat di sebelah jendela dan Farrel di tengah. Perjalanan dari Indonesia ke New York membutuhkan waktu yang lama. Pesawat akan mendarat di tempat lain dan harus menaiki pesawat lain lagi. Perjalanan itu membutuhkan waktu ± 22 jam.

Sesampainya di bandara New York city John F. Kennedy International Airport (JFK), Olivia merasa pusing dan mual. Yah itu salah adalah gejala jet lag. Farrel pun merasakan hal yang sama. Tapi ia tak mual, hanya merasakan sangat mengantuk.

Farrel dan Olivia pergi ke hotel yang telah dipesan. Farrel di jemput, sedangkan Olivia menggunakan taksi. Sesampainya di hotel, Farrel langsung melangkahkan kakinya ke kamar VIP nya. Ia dengan mematikan lampu dan segera melompat ke kasurnya yang besar itu. Tak lama setelah Farrel berbaring, pintu di buka dan ada seseorang yang berdiri di depan pintunya.

"Siapa?.."

Bersambung

Hola 😊

Gw up 3 chapter sekaligus.
Moga moga bisa menutupi lamanya gw gak up.

Jangan lupa vote..
Yang udah love you 😘😘

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang