10

1.8K 83 11
                                    

16 tahun kemudian

17:08

"Kak Arvin!"

Seseorang berlari ke kamar dan langsung menguncinya setelah terdengar suara teriak seorang perempuan.

Perempuan itu keluar dari kamarnya dan datang mendekati seseorang yang sedang duduk di sofa yang sedang bermain ponsel.

"Mana kak Arvin?" Ia terlihat sedang menahan amarahnya

"Gak tau.." sambil tetap fokus di ponselnya

"Dimana?" intonasi suara naik

"Wahai Angel yang cantik nan manis.. suara lo itu bisa bikin telinga gw budek tau gak? Kenapa sih lo harus teriak?" Alex masih setia dengan ponselnya.

"Abis dia ngeselin banget.. coba liat muka gw" ucap Angel masih dengan menahan amarahnya.

"Eh buset.. hahahaha. Muka lo tambah jelek. Hahahaha.." Alex tertawa setelah melihat wajah adiknya itu.

Pasalnya di pipi Angel sekarang terdapat coretan menggunakan sesuatu berwarna merah. Dan sepertinya itu adalah liptint.

"Gak usah ketawa.. gak lucu" Angel tambah kesal dan ingin mencekiknya setelah Alex tertawa.

"Iyaiya.. maaf.. abis muka lo dah jelek eh tambah jelek.. hahaha" Alex kembali tertawa.

Angel segera pergi dari situ sebelum ia benar-benar akan mencekik kakaknya itu.

Ia segera pergi ke kamar mandi dan menghapus coret-coretan tersebut. Setelah itu, ia pergi mencari Arvin. Orang yang berani mencoret wajah.

'Toktok..'

Angel mengetuk pintu kamar Arvin. Tapi Arvin tak kunjung membuka pintunya.

'Brak.. brak'

Karena kesal, Angel menendang pintu kamar Arvin.

"Woi.. jangan digituin. Nanti pintu kamar gw rusak" Teriak Arvin dari dalam kamar

"Buka gak?"

"Iyaiya.. tapi jangan marah lagi ya.."
Arvin membuka dengan perlahan pintu kamarnya. Ia takut kalau tak di buka nanti yang ada pintunya rusak di tendang. Kalau rusak, yang bakal di marahin juga dia nantinya.

"Gimana gak marah? Muka gw di coret kek gitu"

"Ya maaf.. orang gw cuman iseng doang"

"Sini.. gw remukin tulang lo karena iseng" ucap Angel dan segera mendekati Arvin

"Eh jangan dong.. dari pada retakin tulang gw mending lo makan gratis makan kantin selama seminggu" ucapnya seraya menutup badannya dengan tangan.

"Bener?"

"Iya.. asal gw gak di pukul."

"Oke.. lo traktir gw seminggu sip" Angel meninggalkan Arvin dan pergi ke kamarnya untuk mengambil ponsel.

Tak lama setelah itu, terdengar suara pintu apartemen di buka. Dan masuklah sesosok wanita berambut pendek yang sedang membawa barang belanjaannya.

"Ar.. ambil belanjaan yang lain di mobil" ucap wanita tersebut.

"Iya mom" teriak Arvin dari kamarnya.

Arvin keluar dan pergi ke parkiran menuju mobil mom kesayangannya itu untuk mengambil barang belanjaan lainnya. Setelah mengambil semua barang belanjaan, Arvin segera menuju ke lift untuk kembali ke apartemen mereka. Sayangnya ia tak bisa meraih tombol lift tersebut karena tangannya full. Kalau di lepas takutnya akan ribet untuk mengambilnya lagi.

'Tingg..' (anggap suara lift)

Arvin menoleh ke samping kanannya dan melihat gadis cantik yang masih mengenakan seragam sekolah. Arvin sadar jika itu adalah seragam sekolahnya. Berarti gadis tersebut satu sekolah dengannya. Ia pun masuk bersama gadis itu.

"Thanks"

"I pressed the button not to help you." (Saya menekan tombolnya bukan untuk menolongmu) ucapnya datar dan segera menekan tombol lantai 7.

'sabar.. untung lo cantik. Kalo gak dah gw tendang' ucap Arvin dalam hati.

"Excuse me.. Can you push the button for the 15th floor?"
(Permisi... Bisakah kau menekan tombol lantai 15?)

Tanpa menjawab, gadis tersebut langsung menekan tomb untuk lantai 15.

"Thank you"

"Hmmm"

'cekik boleh gak yah? Gatal banget nih tangan pen cekik nih orang'

Arvin kesal karena ia telah memperlakukan gadis tersebut dengan baik tapi malah di acuhkan.

'ting'

Lift berhenti di lantai ke-7 dan gadis itu melangkah ke luar dari lift. Sekarang Arvin seorang diri di dalam lift.

"Tuh cewe cantik tapi minta di cekik. Untung gw sabar" gumam Arvin

Tak lama kemudian lift sampai di lantai ke 15 dan Arvin segera keluar. Ia berjalan menuju apartemen ibunya.

"Al.. bantuin. Berat nih"

"Gak ah. Lo angkat sendiri aja." Ucap Alex dan segera pergi dari sana.

'pluk' seketika sendal mendarat di kepala belakang Alex.

"ALVIN....."

Bersambung

Tenang.. nantu gw bakal jelasin pelan" apa yang terjadi selama 16 tahun sebelumnya.

Jangan lupa ⭐
👇🏻

My BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang