Dokter park memeriksa Jeno dengan raut wajah yang serius. Ia melihat beberapa luka yang ada di tubuh Jeno. Setelah itu ia menatap ke arah jeno sambil tersenyum
"Em lukanya sudah mulai membaik dan mengering, kemungkinan besok sudah bisa pulang. Jeno~ya, jangan lagi mengonsumsi obat tidur dan obat penenang itu tidak bagus untuk kesehatan mu" kata dokter park, Yunho yang mendengar hal tersebut hanya diam melihat ke arah Jeno dengan tatapan tajam.
"N ne dok ter" kata Jeno gugup.
"Besok kamu masih harus beristirahat kurang lebih 2-3 hari si rumah, jangan terlalu banyak bergerak atau melakukan aktivitas yang berat" kata dokter park
"Baik dok" kata Jeno menjawab
"Ya sudah, saya permisi terlebih dahulu" kata dokter park tersenyum kearah Jeno dan yunho yang di angguki oleh yunho
Tepat saat dokter park dan suster menghilang di balik pintu ruang rawat Jeno. Yunho berjalan menghampiri Anaknya.
"Appa tidak habis fikir denganmu Jeno~ya. Sejak kapan kamu memakai obat-obatan itu? Kenapa tidak ceritakan saja keluh kesah mu terhadap appa atau Jaehyun" kata yunho sendu.
"Mian appa, aku hanya tidak ingin membuat kalian khawatir" kata Jeno merasa bersalah.
"Lain kali berfikir Dahulu sebelum bertindak Jeno. Appa akan sangat marah bila kamu melakukannya lagi" kata Yunho memberi peringatan dengan tegas.
"Ne" jawab Jeno singkat.
Yunho menggelengkan kepala tidak tahu bagaimana harus menanggapi perkataan Jeno. Selang beberapa menit pintu ruang rawat Jeno terbuka menampakan Renjun dan mark yang muncul di depan pintu.
"Permisi paman, kita izin menjenguk Jeno" kata Renjun sopan.
"Baiklah, masuk. Kalau gitu Appa keluar sebentar. Sepertinya kalian butuh waktu berbincang" kata yunho tersenyum kemudian berjalan keluar ruang rawat.
Haechan menyelinap masuk ke ruang rawat menghampiri Jeno mendahului mark dan Renjun.
"Yakk Jeno~ya, aku merindukanmu oh. Gwenchana? Apa masih sakit?" Kata Haechan heboh sambil memeluk jeno
"Haechanie, lepas jahitan ku belum terlalu kering oh" kata Jeno pelan
"Ah mian, Aku hanya khawatir padamu" kata Haechan melepaskan pelukannya
" sebenarnya apa yang terjadi Jeno~ya, kenapa kamu melakukan hal itu oh. Kau tidak tahu kami sangat menghawatirkan mu" kata Renjun protes.
"Apa ini semua ada hubungannya dengan Jaemin?" Tanya Mark
Jeno diam sejenak, ia menghela nafas kemudian berkata
"Maaf membuat kalian khawatir, aku sudah baik-baik saja. Apa kau habis berkelahi? " tanya Jeno pada chenle yang duduk di sofa ruang rawat.
"Em" kata chenle disingkat
"Yak kau tau dia berkelahi dengan Jaemin" kata Haechan keceplosan
"Aishh pabo, kenapa kau mengatakannya" kata chenle emosi melempar bantal ke sofa ke arah haechan
"A we? Kenapa kau berkelahi dengannya. Sudah ku bilang jangan mengganggunya " kata Jeno kaget dan menanyakan dengan nada tinggi
"Kenapa kamu membelanya, apa kau gila. Bahan kau hampir saja mati jeno~ya. Kenapa kau harus menanggung keluh kesahnya , bukankah dia yang mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkanmu, lalu kenapa dia menyalahkan mu" kata chenle kesal.
"Cek, apa kau mencoba mencari tahu tentang kami? Kenapa kau tidak menanyakan hal itu langsung kepada ku" kata jeno marah.
"Jika aku tanya padamu, apa kau akan menjelaskannya. Kamu tidak akan menceritakan kepada kita jeno" kata chenle menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
friend
FanfictionPersahabatan kedua orang remaja yang melewati begitu banyak ujian, keduanya sama-sama terluka dan larut akan kesedihan yang mereka pendam bertahun-tahun tanpa ada yang terungkap satu sama lain membuat keduanya terjebak dalam luka lama yang mereka bu...