Jaemin berjalan menuju ke arah nekas kecil yang ada di samping tempat tidur miliknya. Ia mengambil cream pereda nyeri otot, setalah mengambilnya Jaemin berjalan ke arah sofa yang terletak di depan tempat tidur miliknya.
"Apa ada masalah dengan kakimu?" Tanya Jeno yang duduk di atas tempat tidur sambil bersandar dengan batal.
"Tidak, hanya merasa pegal sedikit" kata Jaemin
"Em, bisa ceritakan bagaimana bisa kamu lumpuh" kata jeno ragu-ragu
"Kata dokter aku mengalai cidera di tulang belakang yang sedikit parah sehingga saraf kaki ku kena dan lumpuh. Saat itu rasanya aku ingin mati saja, tapi dokter berkata aku masih bisa memiliki kesempatan jalan 10% jika aku melakukan terapi dengan rutin dan mungkin Tuhan memberikan keajaiban untuk ku supaya bisa jalan kembali agar bisa menemui mu dan memukul mu" kata Jaemin asal.
"Kamu bisa memukul saat ini" kata Jeno serius.
"Kau gila, mana mungkin aku memukulmu saat ini. Sedangkan lukamu belum sembuh" kata Jaemin kesal
Jeno terkekeh mendengar jawaban dari Jaemin. Ia sangat tahu betul bahwa jaemin adalah orang yang sangat baik seperti malaikat, dia seseorang yang penyayang dan perhatian walaupun terkadang terlihat cuek.
Derttt dretttt
Ponsel yang ada di saku Jeno bergetar. Ia mengambil ponsel tersebut dan melihat siapa yang melakukan panggilan telfon untuknya
Jaehyun hyung
Is callingJeno mengangkat sambungan telfon dari Jaehyun.
"Jeno~ya Taeyong akan menjemputmu" kata Jaehyun
"A we? Shiro. Aku tidak mau kembali, aku akan menginap dirumah Jaemin" kata Jeno
"Lukamu belum sembuh, kenapa kau tidak bisa diam dirumah saja oh" kata Jaehyun
"Gwenchana, tidak usah menghawatirkan aku. Appa sudah mengizinkan" kata Jeno
"Bagaimana aku tidak khawatir oh, terakhir aku membiarkan mu sendiri Kau hampir saja bunuh diri" kata Jaehyun balak-blak-blakan.
"Aku tidak akan melakukannya lagi, jika Jaemin tidak menyuruh ku" kata jeno terkekeh.
"Yakk..."
TutttTelfon mati secara sepihak, jeno mematikan sambungan telepon tanpa mendengar jawaban Jaehyun yang belum sempat selesai ia bicarakan.
"We? Kenapa kau menyebut nama ku" kata Jaemin curiga.
"Anyi, aku mau tidur" kata Jeno merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur milik Jaemin, ia memejamkan matanya.
"Yak, kau benar-benar tidur? Kenapa kau tidur disitu oh, ini rumahku. Aish dasar menyusahkan sekali" kata Jaemin kesal.
"Kau benar-benar tidur Jeno, ya jung jeno. Cepet sekali kau tidur" kata Jaemin.
Cling
Suara ponsel Jaemin berbunyi, ia melihat ke arah ponsel dengan serius.Taeyong hyung
Jaemin~na, tolong katakan pada Jeno untuk menganti perbannya. Ponselnya tidak bisa di hubungiJaemin membaca notifikasi pesan dari ponsel yang ia genggam. Ia menghela nafas kasar.
"Aish bahkan kau sudah tidur tanpa mengganti perban mu. Menyusahkan sekali" kata Jaemin menggerutu sambil berjalan keluar kamar miliknya.
Ia berjalan ke luar tengah dan membuka tas ransel milik Jeno. Di dalam tas itu terlihat ada beberapa baju ganti dan kotak p3k.
KAMU SEDANG MEMBACA
friend
FanfictionPersahabatan kedua orang remaja yang melewati begitu banyak ujian, keduanya sama-sama terluka dan larut akan kesedihan yang mereka pendam bertahun-tahun tanpa ada yang terungkap satu sama lain membuat keduanya terjebak dalam luka lama yang mereka bu...