11 : ragu

565 77 2
                                    

~Definitely Dear~

Rose melamun, ia sandarkan bahunya di kursi kerjanya, pandangannya kosong, tak henti ia memijit pelipisnya yang terasa sangat sakit, matanya terpejam beberapa detik. Ia begitu tak menyangka bisa kembali bertemu dengan laki-laki yang ia pikir takkan pernah bisa ia temui lagi. Lelaki yang dulunya sangat ia cintai, lelaki yang selalu bisa membuatnya bahagia, dan lelaki itu juga yang menggoreskan luka begitu dalam di hidupnya.

Siapa lagi kalau bukan Jimin? Ia tak pernah berharap Park Jimin kembali, laki-laki ini sudah hilang total dari ingatannya, tapi kenapa waktu malah kembali mempertemukan mereka?

Dan bodohnya lagi, apa yang terjadi sekarang. Apa Jimin sudah menemui Chanyeol? Rose bahkan tidak jadi menyusul Chanyeol ke kantornya tadi karena harus mengurus korban kecelakaan.

Rose mendesah berat, lagi-lagi ia hanya bisa berharap. Semoga Tuhan berpihak padanya kali ini, dan semuanya akan baik-baik saja.

"Eonni, aku kembali!"

Rose sedikit tersentak, ia seketika mengukir senyumnya saat seorang gadis bertubuh mungil ini berdiri tepat dihadapannya. Gadis ini terlihat sangat menawan ketika jas putih itu membalut tubuhnya yang ramping, dan rambutnya yang setengah diikat menambah kesan imut untuk gadis ini.

"Ini untukmu eonni, kau pasti lelah." Gadis itu memberikan sebotol air untuk Rose, Rose menerimanya dengan senyum lebar, ia langsung menyodorkan minuman itu ke mulutnya, kerongkongannya memang terasa begitu kering, harus segera dibasahi.

"Eonni tadi melamun? Sedang ada masalah ya?"

Rose tersenyum. "Bukan apa-apa. Ahh!! Yuna, kau sudah menghubungi keluarga pasien yang ku minta kan?"

Gadis itu menggeleng pelan, "Karena buru-buru, a-ku tadi hanya menghubungi panggilan terakhir yang ada di ponselnya, ku kira ini tidak akan jadi masalah kan, eonni? " Ia menatap Rose sekilas, dengan wajah cemasnya.

"Harusnya kau hubungi keluarganya lebih dulu, jika memang tidak ada respon, maka kau bisa melakukan hal ini." Rose tersenyum sambil menjelaskan, dibalas anggukan dan cengiran kecil oleh Yuna, mahasiswi kedokteran yang sudah seminggu ini magang ditempatnya bekerja.

"Tapi eonni, sepertinya tadi aku menghubungi pacarnya, itu bahkan lebih baik bukan?"

"Benarkah? Apa pacarnya baik?"

Yuna terdiam beberapa saat, ia menyadari kesalahannya "ne eonni, maaf."

"Tidak masalah, aku bahkan membuat kesalahan lebih dari kesalahanmu saat diposisi mu dulu," balas Rose diakhiri dengan seulas senyumannya.

"Nee, aku akan lebih teliti nanti."

"Yuna, sekali lagi maaf ya membuatmu pulang sedikit terlambat hari ini. Karena ada pelatihan di rumah sakit pusat, rumah sakit ini jadi kekurangan petugas, terpaksa tadi harus meminta bantuan kepada anak-anak magang untuk mengurus sisanya."

Yuna tersenyum. "Tidak perlu meminta maaf eonni, lagipula aku belajar banyak hal hari ini. Eonni juga terlihat hebat tadi, aku sempat terkagum melihat mu mengobati pasien." Yuna lalu mengacungkan kedua jempolnya, ia sungguh memberikan apresiasi penuh untuk dokter yang lebih berpengalaman didepannya ini, Rose hanya terkekeh kecil menyaksikan tingkah Yuna. Ia sudah cukup dewasa, kenapa masih bertingkah layaknya anak kecil saja.

"Nee, mari pulang."

_____

Disisi lain, Chanyeol sedang melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Badannya panas dingin sekarang, perasannya juga begitu ambruk. Tidak memperdulikan apapun, dirinya hanya perlu sampai ke rumah sakit secepatnya, memastikan kondisi kekasihnya, dan itu harus baik-baik saja. Kekasihnya itu tidak boleh terluka.

Definitely Dear  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang