02 : kehilangan

880 123 2
                                    

~Definitely Dear~

"Kenapa?" tanya Rose yang juga ikut-ikutan panik.

"Appa ku kecelakaan. Aku harus ke rumah sakit sekarang," ucap Chanyeol sambil berlari ke kamarnya.

"Aku ikut."

"Bagaimana dengan kuliahmu?"

Rose menggeleng. "Itu bisa dibatalkan, aku ingin ikut ke rumah sakit."

"Baiklah, kita akan berangkat sekarang."

Setelah bersiap-siap, mereka langsung berangkat ke rumah sakit. Chanyeol melajukan mobilnya dengan kecepatan yang benar-benar diluar kendali. Ia cemas, tentu saja.

Rose menatap Chanyeol dari samping, ia tahu apa yang pria ini rasakan. Tapi ini salah, rasa khawatirnya yang berlebihan seperti ini bisa membahayakan mereka berdua. "Jangan seperti ini. Kau harus tenang," ucapnya menasehati namun Chanyeol seolah tak mendengarnya.

_____


Setelah sampai di rumah sakit, Rose masih terlihat menenangkan Chanyeol yang nampaknya begitu frustasi. Kondisi ayahnya sangat kritis akibat mobil yang ditumpanginya menabrak sebuah truk dari arah berlawanan. Mobilnya hancur parah di bagian depan, sopir pribadi ayahnya sudah tak bernyawa di lokasi kejadian, sedangkan Tuan Park masih dalam penanganan dokter hingga saat ini.

Chanyeol semakin gelisah ketika petugas melarangnya masuk untuk melihat kondisi ayahnya yang kini sedang ditangani oleh dokter. Itu adalah jawaban dari kegelisahannya, larangan petugas itu membuktikan sekali bahwa ayahnya benar-benar kritis untuk saat ini.

Beberapa saat kemudian ibu Chanyeol datang bersama putri remajanya, mereka langsung menghampiri Chanyeol dan Rose yang terlihat mondar-mandir di depan ruang IGD.

"Eomma mu ada disini," ucap Rose begitu pelan, dan itu berhasil membuat Chanyeol mengangkat pandangannya. Ia segera beralih mendekap ibunya dan menyalurkan kesedihannya disana.

Rose ikut terharu dengan keadaan ini, sepertinya Chanyeol memang begitu dekat dengan kedua orang tuanya. Lihatlah cara dia bermanja pada ibunya, itu sudah jelas.

"Eonni..bagaimana keadaan Appa?"

Rose mengalihkan atensi pada gadis remaja di sebelahnya. Ia mengajak adik iparnya itu untuk duduk di kursi panjang yang tersedia. "Doakan semoga tidak terjadi apa-apa, dan Appa pasti baik-baik saja Sohyun. Jadi jangan cemas ya."

Tak bisa menahan tangis, Sohyun memeluk erat tubuh Rose beberapa saat. Rose hanya bisa menenangkan sambil mengusap pelan punggung Sohyun dan berulang memberikan kata-kata dukungan untuk gadis ini.

Selang beberapa menit, dokter keluar dari ruang penanganan. Terlihat Chanyeol dan ibunya yang langsung menghampiri dokter itu. Sementara Rose dan Sohyun tetap duduk menunggu jawaban.

"Pasien kekurangan banyak darah."

"Golongan darahku sama dengannya," sahut Chanyeol begitu antusias.

Dokter itu menggeleng sambil menghela nafas berat. "Kami sudah berusaha. Tapi nyawa Tuan Park sudah tidak bisa diselamatkan."

Deg!

Chanyeol meluruh, begitu juga dengan Nyonya Park dan Sohyun yang secara bersamaan menangis kencang, berlari ke ruang IGD dan lanjut menangis tanpa henti disana. Rose mendekati Chanyeol yang terduduk dilantai, ia ikut duduk dan sebisanya menenangkan Chanyeol.

Definitely Dear  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang