4-Guru dan murid?

10K 542 42
                                    

Sinar matahari masuk dengan terang dari sela-sela gorden itu. Membuat sepasang perempuan dan pria yang sedang berpelukan itu memejam kan mata nya karena silau. Selimut yang membalut tubuh mereka itu melorot akibat pergerakan dari pria itu.

Diam-diam Zela merasakan hawaa dingin AC yang menerpa tubuh nya. Dingin, itulah yang di rasakan nya saat ini. Tubuh nya seketika menggigil.

Kelopak mata itu terbuka, kedua mata Zela menatap sekeliling nya dengan pandangan heran. Tentu saja ini bukan kamar nya, lalu. Dimana dirinya sekarang?

Otot badan Zela terasa remuk, ia merenggangkan tubuh nya dengan merentangkan tangan. Seketika di bawah sana miliknya berdenyut sakit membuat Zela meringis. Apa yang terjadi pada dirinya?

Mata Zela seketika melotot saat dirinya merasakan tidak memakai pakaian alias bertelanjang dengan selimut yang membalut hingga ke dada nya.

"AAAAAA!. " Teriak Zela dengan kencang saat melihat seorang pria berbadan kekar sedang tidur di samping nya dengan nyenyak, tanpa terganggu sedikit pun.

Pria itu- Agam meringis saat mendengar teriakan kencang di sebelah nya lalu membuka kedua mata nya. Dan detik itu juga kesadaran Agam kembali dan melotot saat melihat seorang wanita di samping nya yang sedang menutupi badan nya dengan selimut tebal.

Raut wajah Agam tak bisa membohongi kalau dirinya pun shock melihat dirinya yang bertelanjang dada, lalu ia mengintip di bawah selimut nya. Dan benar saja, dirinya tidak memakai sehelai benang pun.

"Sialan! Apa yang terjadi?! " Bentak Agam murka.

Zela menatap Agam dengan nyalang, lalu menampar pipi Agam dengan kuat.

Plak

"Kenapa bapak melakukan semua ini?!." Teriak Zela marah dengan air mata yang mengalir.

Agam tentu mengeryit alis nya bingung, dengan tangan yang memegang pipi nya.

"Saya bukan bapak kamu!." Ucap Agam melotot.

Zela semakin terisak, "Tapi bapak Guru saya! Saya bisa saja aduin bapak ke sekolah karena pemerkosaan terhadap saya biar bapak di pecat sekalian!."

Agam semakin bingung dengan ucapan Zela yang tidak ia mengerti. Sekelebat bayangan gadis yang menimpuk nya itu membuat Agam mengingat jika gadis di depan nya ini adalah gadis yang tadi siang menimpuk nya dengan sebotol air mineral.

"Jadi kamu yang nimpuk saya tadi siang ya?!" Tanya Agam geram.

Zela semakin menatap Agam tajam lalu tangan nya hendak menampar Agam lagi, tapi dengan cepat langsung di tahan oleh Agam.

"Jangan nampar saya lagi, yang sopan kamu sama guru." Titah Agam.

Zela semakin menatap Agam marah.

"Guru? Kenapa bapak nyentuh saya kalau bapak guru?! Gak punya attitude kah?!" Teriak Zela membuat Agam terdiam.

Agam memutar memori nya tadi malam dimana ia bercerita dengan sahabat-sahabat nya dan berakhir mabuk di papah oleh sahabat nya. Tapi, tujuan nya adalah menemui Rebecca bukan lah bocah ingusan di hadapan nya ini.

"Saya gak nyentuh kamu." Bantah Agam datar.

Zela semakin menganga.

"Terus, kalau bapak gak nyentuh. Kenapa kita berada di ranjang yang sama dengan keadaan telanjang?!" Teriak Zela kesal.

"Stop! Jangan berteriak, telinga saya sakit dengar suara kamu."

"Biarin! Bapak emang cab-mpphh."

Tangan besar Agam terulur membekap mulut Zela yang ingin berteriak lagi.

"Kalau kamu berteriak lagi, saya perkosa kamu lagi sekarang juga." Ancam Agam.

Young mommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang