12-Cemburu?

8.3K 451 15
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu, Zela pun menghela nafas dengan punggung yang masih bersender di sofa. Saat ini tubuh nya bahkan sangat tidak bisa bangkit karena efek dirinya yang di sodori makan terus menerus, bagaimana jika dirinya gemuk? Ini semua ulah Rahayu yang terus menyuapkan apapun makanan itu.

Di lihat Zela melalui ekor mata nya, Agam merenggangkan otot nya dengan laptop di depan nya. Sadari tadi, pria berstatus suami nya itu terus berhadapan dengan laptop nya. Entah apa yang di kerjakan, Zela tidak tahu. Zela juga sudah di beri izin oleh Agam bahwa tidak usah mengikuti pelajaran terakhir untuk menemani nya saja.

"Kamu mengantuk?" Agam bertanya kepada Zela yang baru saja menguap lebar.

Zela menoleh menatap suami nya itu dengan pandangan sayu, ia mengangguk mengiyakan ucapan Agam. Dengan cepat Agam membereskan semua pekerjaan nya lalu menutup laptop nya.

Agam mengambil jas nya yang tergeletak di sofa samping Zela lalu memakai nya.

"Ayo, kita pulang." Ajak Agam.

Saat ini mungkin seluruh sekolah sudah sepi, tas sekolah Zela juga sudah di berikan tadi dengan Meta.

Zela menurut mengikuti langkah Agam yang berjalan keluar dari ruangan itu. Benar apa katanya, koridor sekarang sudah sepi. Hanya beberapa siswa yang terlihat di sekolah, yang Zela tebak itu anggota osis.

"Zela, aku mau ke loker dulu mau ngambil berkas. Kamu duluan ke mobil ya." Ucap Agam.

Zela yang bersejajar berjalan dengan Agam mengangkat satu alis nya. "Lama gak?" Tanya Zela.

Agam menggeleng pelan, "Cuman ngambil berkas aja, harus Aku tanda tangani nanti."

"Oke."

Setelah itu, mereka berdua berpisah jalan di perempatan koridor, jika Agam ke kanan maka Zela ke kiri untuk keluar ke arah parkiran.

"Dor!"

"Astaghfirullah!" Pekik Zela saat dirinya di kejutkan dari samping.

Ternyata Jido yang di samping nya sambil tersenyum manis, Zela mengumpat dalam hati. Untung saja dirinya tidak punya riwayat jantung.

"Jido! Ngagetin aja!" Gerutu Zela sebal. "Kok lo belum pulang?" Tanya nya lagi.

Jido mengangkat sebuah ponsel di tangan nya, "Tadi udah sampe rumah, tapi ponsel gue ketinggalan di laci. Jadi balik lagi deh." Jelas nya.

"Oh gitu."

"Tadi lo kemana Ze? Kok gak masuk pelajaran terakhir semenjak ikut pak Agam ke ruangan nya?"

Langkah Zela memelan, saat mendengar pertanyaan Jido yang di lontarkan untuk dirinya.

"Hm, Meta gak bilang lo?"

Alis Jido mengekerut, "Bilang apa?"

"Tadi, Gue di hukum di belakang sekolah sama si jamet Aila." Alibi Zela setelah menemukan alasan yang tepat.

"Belakang sekolah?" Tanya Jido dengan wajah Ragu.

Sontak Zela mengangguk cepat.

"Kelas kita kan di samping halaman belakang sekolah, kok gue gak liat lo?"

Skak

Zela merutuki dirinya yang bodoh saat Jido dengan santai nya membuat dirinya mati kutu. Kelas mereka memang sampingan dengan halaman belakang sekolah jadi memudahkan mereka untuk melihat halaman itu dengan luar dari jendela. Tidak mungkin jika Zela memberitahu Jido jika dari tadi dirinya makan dan beristirahat di ruangan Agam. Bisa-bisa sahabat nya ini mencurigai nya nanti.

Young mommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang