14-Ketidak sengajaan

12.3K 679 256
                                    

Zela bersenandung mengikuti alunan musik yang mengalun indah di telinga nya, kaki nya terus melangkah dengan riang masuk ke dalam area sekolah. Sudah satu minggu, semenjak masa ngidam nya itu. Refal jarang sekali ikut datang ke rumah, hanya Edo dan Raka lah yang rutin datang ke rumah mereka. Kata Refal sih begini,

Gue gak mau dateng lagi, bini lo ngidam nya aneh-aneh! Mana gue terus yang kena!

Gitu. Agam cukup puas karena satu sahabat nya itu mungkin tidak akan mengacaukan rumah nya. Sisa Edo dam Raka yang mungkin akan di susah kan oleh Zela, pikir Agam sinis.

Brukk

Badan Zela seketika menubruk sesuatu yang keras. Saat ingin mengumpat, di lihat nya lagi pria yang memakai kaca mata di depan nya. Manis. Satu kata yang Zela gambarkan di hadapan nya.

Sedangkan orang yang di tabrak itu melenguh kesal karena punggung nya terasa sakit.

"Lo—"

"Lo—"

Kedua nya refleks menutup mulut nya masing-masing saat merasakan mereka berucap bersamaan.

Pria itu mendengus menatap jengkel Zela yang Sekarang sudah mengembangkan senyum nya.

"Zidan!" Pekik Zela senang.

Pria itu, Zidan. Mendengus memutar bola mata nya malas, lalu hendak berjalan lagi tetapi di hadang oleh tubuh mungil Zela.

"Minggir." Ketus nya Zidan.

Zela bersedekap sambil tersenyum senang, "Emang ya, jodoh itu gak kemana."

"Siapa yang mau jodoh sama lo?"

Jari Zela menunjuk wajah nya sendiri dengan PD, "Gue lah!"

"Ih najis."

Zela mengumpat di dalam hati, menurut nya hanya Zidan lah yang susah ia taklukan dengan pesona nya. Hampir seluruh sekolah ini adalah mantan pacar nya, hanya Zidan yang menolak dirinya untuk dijadikan pacar.

"Kok gitu sih."

"Awas deh." Zidan mengambil langkah ke kanan. Tapi dengan sigap Zela mengikuti arah Zidan, Zidan ke kiri ia pun menghadang nya lagi.

"Minggir deh! " Kesal Zidan.

Alis Zela terangkat, "Gak boleh galak-galak sama calon istri."

Istri, bahkan Zela melupakan jika dia memang sudah menyandang statusnya sebagai seorang istri, Agam.

"Suka hati lo aja deh." Balas Zidan jengah.

"Mau kemana Dan?" Bodoh! Pertanyaan yang menurut Zidan sangat bodoh. Tentu saja ia ingin ke kelas, mengapa orang di depan nya ini terlihat sok asik sekali. Batin Zidan menggerutu.

"Bukan urusan lo!"

"Bareng yuk." Zidan tersentak saat merasa lengan nya di peluk dari samping oleh Zela, ingin melepaskan tapi tangan nya di tahan dengan erat oleh perempuan itu sendiri. Alhasil Zidan hanya nisa pasrah saat itu juga.

"Lepas Ze, gak enak di lihat orang." Tegur Zidan saat merasa seluruh mata menatap mereka dengan terang-terangan.

Zela mengedikan bahu nya acuh, berlagak tak peduli dengan sekitar."Biarin aja deh."

"Zelaaaa!" Teriak seseorang membuat Zela langsung mendongak melihat siapa yang memanggil.

Mata Zela membulat, itu Riko! Mantan nya yang ia putusi karena tidak meminjamkan nya topi. Mampus dirinya, Zela yakin Riko akan menganggu ketenangan nya mulai hari ini.

Langkah Riko berlari kecil ke arah mereka berdua, setelah sampai Ia menatap tangan Zela dam Zidan yang bertautan dengan wajah tidak bersahabat. Tentu saja sangat tidak suka, karena memang ia sangat mencintai Zela.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young mommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang