【12】

509 111 15
                                    

Kasus Eric benar-benar ditutup kepolisian. Kini asrama sudah kembali seperti biasa, dimana para anak-anak sudah kembali ke asrama untuk menimbah ilmu.

Kembali masuk ke asrama setelah libur 2 minggu, tidak ada keanehan atau gangguan mistis yang terjadi. Dan soal Jungsoo, laki-laki itu tidak membicarakan hal tentang Jessi lagi, dia hanya menyuruh mereka semua untuk menunggu.

"Nancy kapan balik lagi ke sini? Apa iya dia bakal home scholling?" Yeri menatap sendu kasur kosong yang biasa Nancy tempati.

Ketika beberapa dari mereka berkunjung kerumah Nancy, Jihoon bilang, jika Mami Nancy akan menyuruh Nancy home scholling lagi yang artinya Nancy akan keluar dari asrama.

"Gak tau, tapi kan masih di pertimbangin, semoga Nancy balik lagi kesini." jawab Xiyeon berharap.

Hening sesaat.

"Gue rasa Nancy emang punya ganngguan psikis deh, dan apa yang Mami nya lakuin itu menyangkut kondisi Nancy." Tzuyu yang duduk bersandar pada kasur single nya berasumsi.

"Lo sendiri Qi gimana?" Xiyeon bertanya pada Yuqi yang duduk termenung di kasur atas.

"Apanya?"

"Sedeket apa sama Nancy? Lo tau itu?"

Yuqi menggeleng mendengar perkataan Xiyeon.

"Gue kenal dia pas SMP, itupun gak terlalu deket, pas masuk asrama baru mulai akrab sama dia. Dia anaknya jarang berbaur." jelas Yuqi.

"Wajar sih." balas Tzuyu menanggapi.

"Jadi harus gimana?" tanya Yeri.

Tzuyu menaikkan bahunya tidak tahu, "Kita gak bisa ketemu sama Nancy jadi gak bisa apa-apa."

Tuk, tuk

Jendela kamar mereka diketuk dua kali, Tzuyu yang hafal dengan pelakunya langsung beranjak menuruni kasur untuk membuka jendela. Begitu berbuka, dia melihat Mark yang berpegangan pada sisi gedung asrama.

Tzuyu melihat jam dinding sekilas lalu kembali menatap Mark.

"Udah jam sembilan bentar lagi lampu mati, lo ngapain?" tanya Tzuyu heran.

"Jihoon sama Hyunjin gak ada disini?"

Pertanyaan Mark membuat para anak gadis itu heran, kenapa Mark malah bertanya pada mereka padahal dia sendiri satu kamar dengan mereka.

"Lah kan mereka sekamar sama lo." sahut Xiyeon.

"Gak ada, dari jam delapan tadi belum balik lagi. Bentar lagi lampu dimatiin, nanti ada pemeriksaan mereka malah gak ada."

Mereka semua saling melempar pandangan begitu mendengar penjelasan Mark.

"Emang mereka tadi kemana?" tanya Yuqi.

"Kata si Jihoon mau nyebat dibelakang asrama tapi pas gue cari gak ada."

"Astaga," Xiyeon mengusap wajahnya frustasi, Jihoon dan Hyunjin masih merokok padahal mereka sudah tahu apa yang terjadi di asrama sejauh ini. Bukankah sangat berbahaya keluar dimalam hari dan merokok di tempat biasa mereka merokok? Ditambah Jihoon juga sering berkata sembarangan dan bersikap sembrono, tentu itu akan mengganggu penghuni lain di lingkungan asrama.

"Gak ada Mark, mereka gak kesini." Tzuyu menjawab pertanyaan Mark tadi.

"Ini Jihoon sama Hyunjin harusnya diiket!" Yuqi yang merasa kesal pun turun dari kasurnya.

"Mereka tuh nganggap remeh semuanya, mentang-mentang Pak Jungsoo nyuruh nunggu bukan berarti semuanya sudah aman dan selesai diurus." oceh Yuqi membuat masker wajah yang dia pakai retak dan rusak.

Terror Of Death ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang