03. you're insane

2.2K 359 27
                                    

"Mashiho kun!"

Entah sudah beberapa kali orang itu memanggil namanya, namun sama sekali tak mendapat jawaban darinya. Lantas gadis bertubuh mungil itu menghampirinya, menghalangi jalannya sebab merasa jengkel ketika terus didiami seperti ini.

"Mashiho kun, kenapa kamu terus menjauh dariku sih?" gadis itu memukul dadanya, berhasil membuyarkan lamunannya serta menghentikan langkahnya.

"Nako, kumohon untuk sehari saja jangan menggangu ku. Aku sedang ingin sendiri, hari ini." Mashiho kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti, namun pergerakannya tertahan oleh Yabuki Nako yang terus saja menggangunya seharian ini.

"Mashi kun, ayo temani aku ke toko buku! aku──"

"Nako, kumohon padamu untuk menjauh dariku. Sungguh, kehadiran mu sangat membuatku risih, pergilah. Aku mohon padamu, Yabuki Nako."

Ucapan Mashiho semakin melemah, namun hal itu sama sekali tidak membuat Nako berhenti untuk memaksa Mashiho mengantarnya.

"Ayo, Mashiho kun, ayo kita──"

"Ya Tuhan, Nako! hentikan!"

Bentakan Mashiho berhasil mendinginkan suasana di sekitar gedung fakultas itu. Semua pasang mata mengarah kearahnya dan Nako. Sedangkan gadis Yabuki itu langsung diam, kalut dengan perubahan sikap Mashiho.

"Mashiho.. kamu tidak pernah membentak ku──"

"Kalau begitu jauhi aku sekarang! jauhi aku jika kau tidak ingin kehilangan nyawamu."

Mashiho langsung mengenakan tudung jaketnya, pergi dari sana meninggalkan semua orang yang menatapnya aneh berserta Nako yang menunduk tak percaya dengan apa yang terjadi barusan. Dimana Mashiho membentaknya secara terang–terangan.

[ Heroine. ]

"Nice, Sweetheart."

Ketika Mashiho hendak menghampiri mobilnya, tiba–tiba Junkyu datang dengan motor sport nya. Ia turun, menghampirinya dan berdiri dihadapannya dengan senyum yang terukir di wajah tampannya.

Mashiho menghela nafasnya, mendecih kecil akan ucapan Junkyu padanya barusan.

"Itu yang kamu mau kan, kak? aku sudah melakukannya. Nako sudah membenci diriku, sekarang."

"Itu bagus. Daripada susah payah aku menghabisi Nako, bukankah lebih baik dengan cara seperti ini, hm?"

Mashiho mengerti dengan alasan Junkyu menyuruhnya untuk membuat Nako menjauh darinya. Alasannya cukup simpel. Junkyu hanya tidak ingin ada orang lain yang berdiri di antara kekasihnya.

Junkyu hanya ingin menjadi yang satu–satunya di hidup Mashiho. Hanya itu. Maka dia akan melakukan apapun untuk menjadi yang satu–satunya. Tak peduli walau ia harus menghilangkan satu atau dua nyawa pun yang begitu berarti di hidup Mashiho.

Dan, Mashiho tidak akan melupakan salah satu orang itu yang begitu berarti di hidupnya. Choi Hyunsuk. Dia  menghilang begitu saja seperti di telan bumi. Hingga berakhir, semua orang menyatakan Hyunsuk telah tiada. Bahkan mayatnya belum kunjung di temukan sampai saat ini juga,

Sebab Mashiho tahu dimana mayat Hyunsuk di sembunyikan. Dan ia takkan pernah memberitahukannya.

"You’re Insane, Kim Junkyu. Kamu benar–benar sakit."

Junkyu tertawa kecil mendengarnya. "Aku tahu, Sweetheart. Tapi, kamu harus tahu satu hal kalau bukan hanya aku saja yang sakit di antara kita."

"Hentikan, aku harus pulang sekarang. Ayah akan mengetahui──"

Lengan Mashiho justru tertahan, Junkyu mendorongnya dengan keras kearah mobil. Mengunci tubuh mungilnya di dalam rengkuhannya. Kedua manik elangnya menatap tajam pupil mata Mashiho yang membesar.

Wajahnya berangsur–angsur mendekat kearah telinganya. Salah satu tangan Junkyu menyentuh pinggangnya, lalu meremasnya hingga membuatnya mendesis kecil. Sedangkan tangan yang lain bergerak meremas bagian belakang surai hitamnya.

"Kita sakit, kamu tidak menyadarinya."

[ Tbc ]

Desire undur dulu update nya. Ehe.

Heroine +Junshiho ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang