13. please, don't

1.4K 266 30
                                    

Setelah ungkapan perasaan Jaehyuk pada Mashiho di kafe beberapa hari yang lalu, hubungan mereka berdua mulai merenggang. Jaehyuk mengerti. Mungkin Mashiho merasa tak menyangka mendengarnya. Pastinya lelaki mungil itu merasa sedikit bersalah setelah mengetahuinya.

Atau mungkin, risih?

Kelas pun selesai. Selama pelajaran, Mashiho duduk di kursi lain. Tak bersama Jaehyuk seperti sebelumnya. Namun, tiba - tiba ia mendapatkan notifikasi pesan yang muncul di layar ponselnya. Alangkah terkejutnya Jaehyuk begitu mendapatkan pesan dari Mashiho.

Takata 🍼

| jae
| temui aku di taman belakang
| sekarang

Jaehyuk sedikit mengukir senyumnya begitu melihat isi pesan dari Mashiho. Lelaki Yoon itu langsung melangkahkan kakinya keluar dari kelas. Masih dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

Lama berjalan, akhirnya Jaehyuk mendapati Mashiho sedang berdiri di pinggir sungai. Ia menatap ikan hias disana dengan binar matanya. So Adorable. Jaehyuk menghangat melihatnya. Kebahagiaan Mashiho ternyata sesederhana itu.

"Takata."

Yang dipanggil langsung menoleh, ia melempar senyum. Melambaikan tangannya dengan sangat menggemaskan.

"Such a good day, right? " tanya Mashiho begitu Jaehyuk menghampirinya, memulai topik pembicaraan agar suasananya tidak terasa canggung diantara mereka. Bukan jawaban, melainkan helaan nafas yang keluar dari bibir Jaehyuk.

"Not at all. Rasanya aneh kalau kamu menghindar dariku. Kita tidak pernah saling menjauhi sebelumnya. It’s weird."

Mashiho kini menoleh kearah Jaehyuk, mengerucutkan bibirnya merasa bersalah. "Maaf ya? aku juga merasa begitu. Kamu tahu kan Jae, aku menjalin kasih dengan kak Junkyu lebih dulu. Dan kamu baru memberitahu nya sekarang, sedangkan kita sudah berteman sejak lama."

"Kamu lupa dengan perjanjian yang kita buat sejak awal?" lanjut Mashiho bertanya.

Jaehyuk mengangguk lesu, memasukan telapak tangannya kedalam jaket yang ia kenakan. "Berjanji untuk tidak saling memiliki perasaan satu sama lain. But, I fail and i broke it."

"Aku rasa teman adalah hubungan yang baik untuk kita berdua. Aku nyaman menjadi temanmu. Aku tidak ingin ada perasaan diantara kita karena aku tahu akhirnya akan saling menyakiti, bukan?"

But, you already hurt me, Mashiho. Jaehyuk juga tidak ingin memiliki perasaan untuk teman dekatnya sendiri. Rasa sukanya muncul begitu saja. Hingga membuatnya jatuh cinta dan ada rasa untuk memiliki.

"Aku mengerti, Mashiho. Aku juga tidak menginginkannya."

Mashiho tersenyum simpul, mendekatkan diri kearah Jaehyuk. Sedikit berjinjit untuk mencium bibirnya. Jaehyuk otomatis melebarkan kedua maniknya begitu merasakan bibir Mashiho menyentuh bibirnya begitu lembut.

Setelahnya Jaehyuk memejamkan matanya, membalas ciuman yang Mashiho berikan untuknya. Mendorong bahunya untuk memperdalam ciuman itu. Katakan kalau ini salah. Sebuah ciuman seharusnya tidak diizinkan diantara mereka. Namun mereka hanyut, terlalu acuh tak mempedulikan apapun.

Dunia menjadi hening dan sunyi rasanya. Sampai akhirnya mereka menghentikan kegiatan mereka, membuka kedua mata mereka memandang satu sama lain dengan teduh.

"Jangan mencintaiku, Jae. Aku tidak mau kehilanganmu seperti aku kehilangan kak Hyunsuk."

[ Heroine. ]



































Junkyu tiba - tiba menarik pergelangan tangan Mashiho dengan kasar begitu Mashiho tiba di apartemennya. Membanting tubuh mungil itu hingga terjatuh tepat di atas kasur.

Junkyu menindih tubuhnya, mengunci kedua tangannya diatas kepalanya. Mata elangnya menatap penuh amarah kearahnya. Jujur, Mashiho sangat takut sekarang. Junkyu tidak mungkin marah padanya tanpa alasan.

Junkyu pasti tahu soal dirinya dan Jaehyuk tadi.

"How can you do that, Mashi?"

"Jawab aku!" Lelaki Kim itu meneriaki dirinya tepat di depan wajahnya. Kedua bola matanya yang indah kini basah. Sebab takut dengan amukan Junkyu. Mashiho hanya bisa menatap lurus mata elang tajam yang memerah itu. Tak berani membuka mulutnya.

"Mashi... Please. Kenapa kamu melakukan itu?! Jawablah!"

Junkyu begitu kecewa. Marah. Takut. Perasaannya begitu campur aduk. Tak menyangka melihat Mashiho mencium bibir Jaehyuk dengan mata kepalanya sendiri. Ia marah karena Mashiho masih tetap bersama Jaehyuk disaat ia sudah memperingati untuk kesekian kalinya. Takut Mashiho akan meninggalkannya dan memilih Jaehyuk daripada dirinya.

Tak kunjung mendapat jawaban dari kekasihnya, Junkyu langsung bangkit. Melepaskan cengkeramannya pada Mashiho. Ia meraih sebuah handcuffs di dalam laci nakas.

Mashiho yang melihat itu lantas mengubah posisinya menjadi terduduk. Mundur hingga punggungnya membentur kepala ranjang. Membuat gestur memeluk tubuhnya, merasa takut serta panik dengan apa yang ingin Junkyu lakukan padanya.

"Kak Junkyu... jangan. Aku mohon, kak. Aku takut."

"Setelah ini, kita akan menjadi pasangan paling serasi dari pasangan lain. Percayalah."

Junkyu tersenyum miring, merangkak menghampiri sang kekasih. Ia mendekatkan wajahnya, memperhatikan wajah ketakutan Mashiho yang justru terlihat cantik di matanya.

Salah satu tangannya mengapit dagu pemuda itu. Memaksa agar Mashiho mendongak dan melihat tepat pada mata tajamnya.




























"Jangan takut, my heroine. I'm just going to teach you how to be a sociopath like me."

[ Tbc ]

Boom! yang mau search tentang sosiopat, dipersilahkan.

Heroine +Junshiho ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang