05. i want it [⚠]

4.1K 328 32
                                    

Salah kah kalau ia marah pada Junkyu?

Perasaannya sungguh kacau hari ini. Dimana Junkyu dengan santai nya meninggalkan dirinya begitu saja. Membiarkannya basah kuyup akibat kehujanan sebab tak dapat menemukan transportasi umum yang bisa ia naikki.

Apa alasan Junkyu melakukan ini padanya? keterlaluan.

"You jerk, Kim Junkyu! aku sungguh membencimu!"

Mashiho melemparkan tas punggungnya ke sembarang arah, menjatuhkan dirinya di atas karpet. Lalu menangis terisak seraya memeluk lututnya. Sungguh tak menyangka Junkyu yang manis bisa melakukan hal seperti ini padanya.

Tidak, Mashiho. Dia terlalu brengsek untuk kau panggil seseorang yang manis.

Tok.. Tok

Mashiho langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar suara ketukan yang berasal dari jendela balkon kamarnya. Matanya yang sembab mencoba menerawang, memastikan seseorang yang sedang berdiri disana, menunggunya membukakan pintu balkon.

Tak disangka, itu Kim Junkyu. Dengan baju dan rambutnya yang basah.

"Kak Junkyu? kenapa kamu datang kesini?!" Mashiho bangkit dari duduknya, menghampiri jendela balkon tanpa niat membukanya.

"Just open the window, Sweetheart." Dapat terdengar suara Junkyu mulai bergetar. Menandakan bahwa ia sedang menggigil kedinginan. Walau masih dalam perasan marah pada Junkyu, akhirnya Mashiho membukakan pintu jendela balkonnya mempersilahkan Junkyu masuk.

Junkyu memandang sejenak wajah Mashiho yang memerah, serta matanya yang sembab. Lelaki Kim itu tersenyum simpul, sudah dapat menebak lebih dulu bahwa kekasihnya pasti menangis karenanya.

"Aku memang brengsek kan?" Junkyu menanyakan hal itu, membuat Mashiho memutar bola matanya.

"Tidak usah bertanya kalau sudah tahu. Sekarang, apa yang ingin kakak lakukan disini?"

Junkyu melepas kemeja nya yang basah, meninggalkan kaus hitam polos di tubuhnya. Ia melangkah mendekat kearah Mashiho yang hanya diam menunggu jawaban darinya.

Salah satu tangan Junkyu melingkar pada pinggangnya, sedangkan tangan yang lain bergerak meraih tengkuknya. Junkyu sedikit menunduk, membelai tengkuk Mashiho untuk memancing.

Bibir merah mudanya mengarah kearah telinga Mashiho, menciumnya lembut, memberikan sebuah gigitan kecil disana.

"Let's take a shower, together." Setelah Junkyu membisikan kata itu, tiba-tiba tubuh Mashiho terangkat. Lantas ia melingkarkan kedua tangannya pada leher Junkyu.

"Kak, ada Ayahku di bawah."

"Dia tidak akan mengetahuinya, Sweetheart." Tanpa mengalihkan pandangan dari Mashiho, tangan Junkyu bergerak memutar keran pancuran. Air hangat langsung mengalir begitu saja tanpa izin.

"Can i?" Junkyu bertanya, Mashiho mengulum bibirnya, menganggukkan kepala.

Junkyu mulai menanggalkan pakaiannya, menampilkan tubuh sempurnanya yang berhasil membuat Mashiho tersipu malu. Setelah itu berganti Junkyu yang membuka hoodie yang melekat pada tubuhnya.

"Kamu sangat cantik, Sweetheart."

Mashiho hanya bisa diam, menikmati setiap sentuhan yang Junkyu berikan pada tubuhnya. Dan, ini kali pertamanya. Kali pertama nya ia mengizinkan Junkyu untuk memuaskannya.

Jujur, ia juga menginginkan hal ini. Persetan dengan kemarahannya. Mashiho hanya menginginkan Kim Junkyu untuk disampingnya. Tak peduli tentang betapa egois dirinya.

"Jangan berhenti, i really want it, Kim Junkyu."

Cengkraman nya pada bahu Junkyu semakin menguat. Meski rasanya begitu sakit, ia memaksakan dirinya untuk mengizinkan Junkyu tetap bergerak di dalamnya. Ia tidak ingin melewatkannya untuk sedetikpun.

Junkyu menahan tubuhnya di pelukannya, Mashiho mendengakkan kepalanya begitu rasa sakit yang ia rasakan berangsur-angsur menghilang, tergantikan oleh rasa nikmat yang begitu memuaskan dirinya.

Kuku jarinya mulai memutih. Bibir Junkyu mulai menjelajahi wajahnya, lalu berakhir pada bibir merahnya yang sudah mulai memucat. Dari kedua belah bibir itu, suara erangan indah mengalun lembut di telinganya.

Membuatnya semakin dibuat gila akan indahnya sosok sang kekasih.

"Kamu milikku, Shiho. Siapapun yang menghalangi ku untuk memiliki mu, aku akan membuatnya sangat menyesal. Bahkan saat ia tiada pun, dia akan menyesalinya."

[ Tbc ]

touch my neck,
and i touch yours.

Heroine +Junshiho ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang