Single mommy.

949 136 67
                                    

Di senin pagi Rosé sudah kalang kabut sendiri di dapur. Mulai dari memasak untuk sarapan dan membuat bubur untuk anaknya, dilanjut membuat susu untuk Bomi, belum lagi cucian piring yang menumpuk segunung. Ditambah ia bangun kesiangan, membuat Rosé harus extra mengebut agar tidak terlambat ke kampus dan mengikuti ujiannya. Rosè benar-benar dibuat pusing oleh pagi harinya ini.

Orang tua dan kakaknya sedang bekerja sedangkan bibi pulang kampung karena anaknya sakit. Rosé menghembuskan napas kasar, bingung harus menitipkan Bomi pada siapa. Biasanya kalau keadaan genting seperti ini Beomgyu akan bolos untuk menjaga Bomi, tapi kan sekarang Beomgyu tidak ada di rumah lagi...

Lagi-lagi Rosé menghembuskan napas kasar saat bayangan Beomgyu muncul di benaknya. Rasa marah dan kesal itu kembali timbul dan praktis membuat dadanya sesak. Rosé berusaha menepis perasaan itu, ia memilih untuk mengalihkan perhatiannya pada Bomi yang sedang menyusu.

Diliriknya jam yang menempel di dinding kamar, jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Rosé mengusap kasar wajahnya, ujian di mulai 30 menit lagi.

"Kamu ikut mama aja ya ke kampus."

Tanpa berlama-lama lagi Rosé langsung menggendong Bomi dan memasukkan susu serta keperluan Bomi lainnya ke dalam diaper bag. Setelah itu dia cepat-cepat mengambil tas dan kunci mobilnya, sebelum keluar rumah ia membenarkan dulu make up serta penampilannya. Setelah penampilan dan make up-nya sudah kembali rapi, Rosé langsung bergegas menuju kampusnya.

Diwaktu 10 menit terakhir sebelum ujian dimulai Rosé sudah sampai di kampusnya. Ia celingukan mencari teman-teman laknatnya untuk menitipkan Bomi pada mereka sampai ujian selesai.

"Kemana sih mereka anjir." Rosé sudah berlarian kesana-sini, tetapi batang hidung teman-temannya itu tidak nampak sama sekali.

Waktu ujian dimulai 5 menit lagi, kalau dia sampai terlambat masuk kelas bisa dipastikan dia tidak akan boleh mengikuti ujian.

"Itu mereka, alhamdulillah."

Rosé berlari terburu-buru ketika melihat Joy dan teman-temannya yang lain sedang menggosip di taman depan kelas mereka.

"Gue titip anak gue ya, kalau dia nangis susunya ada di tas. Gue mau ujian dulu, bentar doang kok."

Rosé mendudukkan Bomi di pangkuan Joy sambil menyerahkan diaper bag-nya. Joy hanya melongo melihat Rosé tiba-tiba datang dan menitipkan Bomi padanya. Belum sempat Joy protes Rosé sudah berlari menuju kelasnya.

"Ci!!!" teriaknya, tapi tidak di gubris oleh Rosé yang terus berlari dan langsung masuk ke dalam kelas.

Joy menatap teman-temannya di sebelah satu persatu, tetapi mereka juga memberi pandangan yang sama bingungnya. Dia mengangkat badan Bomi dan memandangi Bomi sambil mengerutkan dahinya.

"Lo ngapain di sini bocah?"

"Bapak lo kemana?"

"Astaga bagong gue jadi macem mak mak. Padahal kawin aja belum. Mana di lihatin anak-anak kampus lagi." cerocos Joy sambil memalingkan muka, malu karena menjadi pusat perhatian anak-anak kampus.

"Ga usah tawa lo pada! Nih gendong ponakan lo." Joy mendelik melihat teman-temannya yang tertawa cekikikan.

"Yang dikasih amanah sama Rosé itu lo, bukan kita." balas Jisoo sambil masih tertawa.

RUMAH TANGGA | Beomgyu x RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang