Mantan.

790 123 82
                                    

Beomgyu duduk diam di teras rumah ditemani secangkir kopi yang sudah mulai dingin di tangannya. Beberapa kali ia menghela napas panjang. Merasa nelangsa pada dirinya sendiri, tetapi kalau dipikir-pikir ini semua memang salahnya. Benar kata Taehyun, sikapnya pada Rosé seakan hanya menjadikan Rosé pelampiasan saja. Kalau boleh jujur ia memang masih merasa nyaman bersama Ryujin, tetapi ia yakin seribu persen cintanya sekarang itu hanya untuk Rosé juga Bomi.

Dingin dan kesunyian malam ini seakan menertawakan kesedihan dan rasa sepi Beomgyu sekarang. Lagi-lagi Beomgyu menghela napas panjang. Ia mengernyit saat merasa kopinya yang kemanisan seperti janji-janjinya.

"Tsk." decak kesalnya sambil menaruh cangkir kopi itu di atas meja.

Beomgyu beralih menatap rembulan yang bersinar terang, bayangan wajah Rosé terukir seperti klise foto di langit gelap itu. Seakan menjadi bintang yang ikut bersinar terang bersama sang rembulan.

"Aku kangen kamu, Je." gumamnya.

"Apa gue susul aja ke rumahnya ya? Bodoamat deh kalau nanti kena bogem sama bapak mertua."

Beomgyu berdiri dari duduknya lalu masuk ke dalam rumah untuk mengambil jaket dan kunci motornya, setelah itu dia mengunci rapat-rapat rumahnya dan langsung bergegas pergi menuju rumah mertuanya.

...

Alice dan Jeongwoo seketika terlonjak kaget ketika mendengar suara ketukan pintu.

"Siapa?" teriak Jeongwoo.

Krik

Krik

Tidak ada jawaban, hanya terdengar suara jangkrik dari luar.

"Siapa yang bertamu malem-malem gini, kak?"

Alice mengangkat bahunya sekilas. "Bukain gih, Woo."

"Tapi, kak.. G-gue,.."

"Apa?" Alice mendelik menatap Jeongwoo tajam.

"Kalau dedemit gimana?" bulu kuduk Jeongwoo mendadak berdiri.

Alice tertawa. "Aelah Woo! gitu aja takut. Percuma punya muka mirip member boyband koriya, tapi hati lo macem incess syahroni."

Alice bangkit dari duduknya dengan Bomi yang ada di gendongannya, ia berjalan ke arah pintu utama untuk membukakan pintu yang sedaritadi terus diketoki.

Ceklek.

"Beomgyu?"

Beomgyu tersenyum simpul, perhatiannya teralihkan pada Bomi yang kegirangan melihat dia.

"Anak papa." Beomgyu mengambil alih Bomi dari gendongan Alice lalu menciumi wajah anaknya. "Papa kangen."

"Masuk gyu." Alice berjalan kembali menuju ruang tengah dan diikuti Beomgyu di belakangnya.

"Ini dia dedemitnya. Ngapain lo ke sini malam-malam?" tanya Jeongwoo sedikit sewot.

"Sialan! Ganteng gini dibilang dedemit. Lagian terserah gue lah mau ke sini malam kek, siang kek, subuh kek bukan urusan lo." cibir Beomgyu. Alice yang melihat mereka hanya cekikikan.

"Udah udah, berantem mulu tiap ketemu. Gue kawinin juga lo berdua." Alice duduk tenang di samping Beomgyu.

"Btw ada apaan emang sampe lo malem-malem gini ke sini?"

RUMAH TANGGA | Beomgyu x RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang