A month later
Rosé sedang duduk sendiri di sofa ruang tengah dengan tv yang menonton dia yang tengah melamun.
Ini sudah satu bulan dan Beomgyu sama sekali tidak ada kabar. Rosé yang tadinya sudah ingin percaya dengan apa yang dikatakan Ryujin menjadi ragu lagi. Ia menjadi berpikir yang tidak-tidak pada Beomgyu sekarang.
Tok! Tok!
Rosé melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10 malam.
Rosé berpikir siapa yang mengetuk pintu dari luar selarut ini? Tidak mungkin Alice ataupun orang tuanya, karena mereka sedang berada di luar kota selama beberapa hari ke depan.
"Je bukain pintunya dong, dingin nih."
"Beomgyu?"
Rosé segera berjalan menuju pintu utama untuk membukakan pintu. Penampakan Beomgyu yang sudah basah kuyup karena air hujan dengan badannya yang agak menggigil terpampang di depannya sekarang.
"Kamu masih inget sama aku ternyata." sarkas Rosé setelah menyuruh Beomgyu masuk.
Beomgyu hanya diam saja sembari masih mengikuti Rosé berjalan menuju sofa.
"Aku minta maaf, aku sibuk ujian sama nyelesain tugas tugas kemarin. Kan bentar lagi mau kelulusan."
Beomgyu menaruh beberapa plastik dengan ukuran besar yang dia bawa ke atas meja.
"Tadi aku beli makanan buat kamu, bubur, susu sama pampersnya Bomi juga aku beliin tadi. Sama ada barang juga yang udah aku beli jauh-jauh hari buat kamu, tapi belum sempet aku kasih, karena yaㅡ kamu tahu lah gimana hubungan kita belakangan ini." Beomgyu mengusap lehernya dengan gugup.
"Makasih." datar Rosé.
"Gitu aja?"
"Emang ngarepin apa? Cipok? Mau ditimpuk gagang sapu lagi?" ketus Rosé sambil menatap tajam Beomgyu.
Beomgyu menggelengkan kepala gugup. "Y-ya udah, kalau gitu aku pamit yah. Udah malem."
Rela tidak rela, Beomgyu sudah siap akan berbalik badan untuk pergi.
"Gyu?" sampai tiba-tiba suara Rosé membuat ia berhenti.
"Ya?"
Wanita jangkung itu menggigit bibir. Ragu.
"Kalau kamu mau, kamu bisa nginep sini kok. Nanti aku pinjemin bajunya papa buat ganti."
Eh?
Beomgyu tersenyum penuh kemenangan dalam hati sembari bersorak gembira. Ada untungnya juga dia kesini malam-malam sambil hujan-hujanan.
…
"Je, sini deh." Beomgyu langsung menarik tangan Rosé untuk duduk di sampingnya setelah wanita itu baru saja selesai menyajikan teh di atas meja.
Beomgyu mengambil sesuatu dari dari dalam kantong plastik. Sebuah paperbag kecil dengan isi kotak perhiasan.
Rosé mengangkat sebelah alisnya. "Itu apa?"
Beomgyu hanya memamerkan senyumannya sebagai jawaban ambigu.
Dan Rosé seketika melongo saat tiba-tiba Beomgyu memperlihatkan sebuah kalung dengan liontin white diamond yang cantik di depannya.
"Gyu, ituㅡ"
"Suka?"
Rosé mengangguk dengan senyuman lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH TANGGA | Beomgyu x Rosé
Short StoryGimana rasanya nikah muda? Pastinya penuh kelabilan. Non-baku ✔