"Lo mau kemana? Rumah Rosé lagi?" tegur Seulgi ketika melihat Taehyun keluar dari kamar dengan pakaian rapi.
Sejak hubungan Rosé dengan Beomgyu merenggang Taehyun memang sengaja memanfaatkan situasi saat ini. Ia sengaja mendekati Rosé saat wanita itu membutuhkan seseorang untuk bersandar.
"Lo udah ditolak berapa kali, tapi tetep kekeh aja deketin dia. Sadar Tae, Rosé ga akan pernah bisa bales perasaan lo."
Taehyun mengepalkan tangan dengan rahangnya yang mengeras. Memang benar, ia selalu mendapat penolakan dari Rosé. Entah itu penolakan atas perhatian yang ia kasih ataupun kehadirannya. Tapi ia selalu meyakini dalam hati, lambat laun Rosé pasti akan menerima dia.
"Gue ga butuh ocehan lo." datarnya.
Seulgi membuang napas lelah. "Gue mohon, tolong ikhlasin Rosé. Gue ga akan capek ngemis-ngemis ke lo tiap hari supaya lo lepasin Rosé."
Seulgi beringsut mendekati Taehyun kemudian meraih tangan adik laki-lakinya itu. "Rosé lagi hamil. Dan lo tau? Disaat dia hamil, Beomgyu gugat cerai dia. Rosé cuma bisa pasrah sama keputusan Beomgyu, dia lepasin Beomgyu dan ga ngasih tahu soal kehamilan dia ke Beomgyu, supaya Beomgyu bahagia. Cuma itu yang bisa Rosé lakuin buat nebus kesalahannya."
Taehyun bergeming. Cukup terkejut dengan fakta yang barusan Seulgi ungkapkan, tetapi tidak bisa dipungkiri juga kalau hati kecilnya bersorak gembira akan berita perceraian Beomgyu dengan Rosé. Yang berarti peluangnya untuk memiliki Rosé semakin besar.
"Bagus kalau gitu. Beomgyu emang ga perlu tau, gue bisa gantiin posisinya, gue bisa jadi ayah buat anaknya."
Seulgi benar-benar kehabisan akal menghadapi Taehyun. Ia merasa yang di depannya sekarang bukanlah adiknya. Adik kecilnya yang manis serta selalu patuh padanya. Ia seperti melihat orang lain dalam diri Taehyun.
"Lo pikir mudah gantiin posisinya Beomgyu? Lo pikir semudah itu lo ambil tanggungjawab Beomgyu? Lo pikir dengan Beomgyu ngilang dari hidupnya Rosé, Rosé langsung nerima lo dengan tangan terbuka? Lo ga akan bisa, Tae. Ga akan pernah bisa."
Taehyun menarik kasar tangannya yang ada di genggaman Seulgi. Matanya menatap Seulgi dengan berapi-api.
"Bisa kak. Bahkan gue bisa jadi ayah sekaligus suami yang lebih baik dari Beomgyu." Taehyun memberi penekanan di setiap kosakatanya.
Seulgi tertawa tanpa rasa humor. "Kalau cara lo aja udah ga baik, maka selanjutnya semua berjalan dengan cara yang ga baik juga. Jangan pernah bilang lo yang terbaik buat Rosé kalau cara lo dapetin dia aja dengan cara yang salah."
Taehyun diam. Ia akui caranya memang salah, tapi ia melakukan ini agar bisa mendapatkan apa yang dia mau. Suatu hal yang harusnya ia dapatkan sejak dulu. Suatu hal yang harusnya jatuh ke tangannya, bukan Beomgyu. Ia masih selalu yakin, Rosé akan jauh lebih bahagia jika bersama dia.
"Cinta lo ke Rosé itu udah jadi obsesi. Kalau emang lo cinta sama dia, harusnya lo relain dia bahagia walaupun bukan sama lo. Tapi nyatanya, lo sekarang cuma pengen dapetin dia tanpa peduliin perasaan dia kan? Cinta lo ke dia udah ga sehat, Tae. Please, hentiin sekarang juga."
"Mungkin sekarang Rosé ga bahagia karena dia belum buka hati buat gue. Tapi gue yakin kak, gue yakin lambat laun Rosé bakal buka hati dan bahagia sama gue."
Taehyun masih tetap dengan egonya. Ia tidak akan terpengaruh dengan provakasi kakaknya. Ia tidak akan melepas Rosé begitu saja.
"Lo tau tae, detik ini gue seakan lihat mama dalam diri lo. Lo ga jauh beda sama mama yang tega ngancurin rumah tangga orang cuma demi kebahagiaannya. Tapi bedanya, suami mama akhirnya jatuh cinta sama dia. Sedangkan lo, sampai kapan pun gak akan bisa dapetin cintanya Rosé."

KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH TANGGA | Beomgyu x Rosé
Short StoryGimana rasanya nikah muda? Pastinya penuh kelabilan. Non-baku ✔