Hai para fans nya Revan.
Absen dulu pliss..
Happy reading....
____
(Outfit nya Zenab)
(Outfit nya Gina)
Acara inti langsung di mulai. Penggemar Revan semua nampak antusias bahagia, mereka semua mulai berbaris untuk naik ke atas panggung sambil membawa album mereka untuk di tanda tangani.
Di saat semua orang sibuk berbaris paling depan, Gina dan Zenab justru panik memikirkan Ara yang entah di mana.
"Belakangan aja" cegah Gina saat Zenab akan mulai berbaris paling depan.
"Ck, gue udah gak sabar pengen ketemu sama Revan" dumel nya. Tanpa Gina sadari Zenab mengelus perutnya dengan lembut.
"Kali aja kegantengan Revan nurun ke anak gue" ujar Zenab dalam hati.
Sementara di lain tempat, Ara panik melihat handphone nya yang mati karena kehabisan daya baterai nya.
"Sial. Kenapa harus mati di saat genting kek gini si. Gak guna lo" rutuk nya gemas bercampur kesal terhadap handphone nya.
"Mang, bisa cepetan ga" Ara bertanya dengan kesal.
"Maaf non Ara. Seperti nya bakalan macet total non" jawab mang Supri tak enak kepada anak majikan nya.
Ara tampak berpikir lagi. Dan hanya ada satu cara, terpaksa Ara halus berlari menuju gedung dari sini.
"Eh_ non mau kemana?"
"Mang Supri tenang aja. Ara bakalan lari, nanti gak usah jemput ya mang" Ara berteriak sambil berlari.
Semua orang yang berlalu lalang di sana mendadak berhenti, kala melihat gadis cantik memakai gaun pink itu berlari.
"Cantik banget gustii. Gereget pengen nyubit pipinya yang mulus"
"MasyaAllah, ini mah bukan manusia, cantik nya kelewatan"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is Boyfriend
Teen Fiction"Jadi alasan lo nolak gue karena Artis sialan itu?" ejek Satria. Ara mengepalkan kedua lengan nya, dan menatap bengis terhadap Satria. "Asal lo tau ya. Lo gak se-pinter Revan, gak se-kaya Revan, gak se-seksi Revan, gak se-ramah Revan, dan terakhir...