"Jadi alasan lo nolak gue karena Artis sialan itu?" ejek Satria.
Ara mengepalkan kedua lengan nya, dan menatap bengis terhadap Satria.
"Asal lo tau ya. Lo gak se-pinter Revan, gak se-kaya Revan, gak se-seksi Revan, gak se-ramah Revan, dan terakhir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ini Ara, gadis cantik dan juga imut)
••••
Deg!!
Wajah Gina mendadak panas di sekitar pipinya.
"Lo ngapain ikut sama tuh anak"tanya Liam sambil duduk di sebelah Gina.
Gina berusaha menetralkan degup jantungnya yang berdetak kencang.
"GANTENG BANGET MAK" jerit Gina dalam hati nya.
"Gue di ajak" jawab Gina tanpa melihat Liam.
"Bohong. Sebenarnya gue pengen liat lo Yam" lanjut Gina dalam hati .
"Oh,"
Gina terdiam, ia memainkan handphone nya untuk sekedar mengalihkan dunia nya yang canggung ini.
"Ekhem, soal tadi___" Liam berucap dengan nada gugup.
Gina menoleh "soal apa?"
"Kolor gue. Lo jangan ceritain sama siapa-siapa ya" Liam menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dirinya sangat malu saat ini.
"Iya. Lagian lo lucu pake kolor pink hello Kitty gitu."
Begitu mendengar balasan dari Gina membuat Liam blushing seketika.
"WOY!" Keduanya tersentak kaget kala mendengar teriakan dari Ara.
"Bagong!" Batin Liam "Kampret!" Batin Gina.
"Lagi pada ngomongin apaan hayoooooo" Ara menggoda Liam dan Gina, sambil meletakan nampan di meja.
"Nih. Minum Gin, aus Pasti" Ara menyodorkan gelas berisi jus jambu ke arah Gina.
"Thanks!" dengan cepat Gina meminum nya hingga tandas tanpa sisa sedikitpun.
"Anjir. Lo haus apa doyan?" tanya Ara kaget.
"Dua-dua nya" cengir Gina.
"Thu the point. Lo mau ngapain ke rumah gue" tanya Liam bersedekap dada ke arah sepupu nya.
"Santai aja kale. Gue kesini mau silaturahmi sekalian mau nyogokin congor rombeng lo"
Liam tersenyum miring "Lo takut?gue kasih tau sama om Dion? Hahaha..udah gue duga. Ara, Ara," ledek Liam bertepuk tangan .
Ara melempar wajah Liam dengan kulit kacang. "Heh anak ayam. Gak usah belagu ya lo. Mentang-mentang gue lagi di hukum sama mamah" Ara mendelik ke arah Liam.
