"Jadi alasan lo nolak gue karena Artis sialan itu?" ejek Satria.
Ara mengepalkan kedua lengan nya, dan menatap bengis terhadap Satria.
"Asal lo tau ya. Lo gak se-pinter Revan, gak se-kaya Revan, gak se-seksi Revan, gak se-ramah Revan, dan terakhir...
Apa kabar? Jawab ya, kalo gak jawab, berarti tidak mempunyai pri ke artisan, wkwkk.
Absen dulu yok penggemar nya Revan.
Happy reading....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ara itu cute dan cantik)
•••••
Zenab menangis ter sedu-sedu.
"Tapi aku mau liat fansign nya Revan!" Zenab berteriak kesal.
"Gak boleh. Kamu mikir gak sih? Di sana banyak orang-orang yang berdempetan. Kamu harus inget, kamu lagi berbadan dua Zenab!" Tanpa sadar Fahri menyentak nya.
Zenab menunduk takut "hiks...plis"
Fahri menghela nafas lelah. Menikah di usia dini memang sangat rumit. Membangun sebuah rumah tangga tidak lah mudah. Namun ini kenyataan nya, Fahri mau tidak mau harus siap menjadi kepala rumah tangga. Muali saat ini Zenab, adalah tanggung jawab nya.
Fahri Hamzah Wiliam. Pria tampan yang pintar bermain basket. Mempunyai sifat dingin, cuek dan datar membuat Zenab dulu tidak suka terhadap nya. Mereka bertetangga an, rumah mereka sangat dekat. Membuat kedua manusia ini menjadi lengket satu sama lain. Zenab berhasil meluluhkan seorang Fahri Hamzah William. Dan Fahri, telah berhasil men-jinakan gadis bar-bar ini.
Hingga di suatu malam hari itu.
Flash back:
"Tante titip Zenab ya nak Fahri. Tante tidak bisa membawa nya, karena sekolah sedang tidak libur panjang" Kinta ber ucap kepada Fahri.
"Iya Tante. Fahri akan jaga Zenab"
"Terimakasih, Tante harus jemput om Lio ke sana. Maaf, Tante jadi ngerepotin kamu"
"Tidak apa-apa Tante. Sudah biasa juga" Fahri tertawa pelan.
"Em, Zenab nya di mana Tante?"tanya Fahri yang tidak melihat gadis itu.
"Di kamar, dia lagi ngambek. Tolong bujuk dia ya"
Fahri berjalan menuju kamar gadis itu.
Kinta tersenyum lega, melihat Zenab ada yang menjaga nya. Dirinya sangat percaya kepada Fahri, Kinta harap Fahri tidak akan membuat nya kecewa. ______
"Hiks, Lo gila!" teriak Zenab memukul Fahri dengan brutal nya.
Fahri hanya diam menerima pukulan atau jambakan dari gadis itu. Salah, bukan gadis lagi. Dirinya sudah mengambil mahkota wanita itu malam ini.