1. Awal

11.1K 846 1.5K
                                    

Jangan lupa dukung aku terus dengan cara vote+komen...
Uda pencet bintangnya? Tengkyuu♥

✨^^Happy reading!

Matahari mulai tenggelam, menghilangkan sinarnya dan akan berganti dengan cahaya rembulan.

Tetapi tak kunjung seorang gadis dengan rambut berikat satu tersebut mendapat jawaban telphone dari nomor yang ia tuju.

"Ayo angkat dong bang! Masih inget adek ga sih ni orang" gerutu Anya sambil menunggu telphonenya diangkat oleh Agam yang bernotabe sebagai abangnya.

Ya, gadis tersebut adalah Kanya Nachila Damara, murid-murid SMA GALAKSI sudah dipulangkan sejak setengah 4 tadi. Namun karena hari ini Anya ada jadwal ekskul Paduan Suara dia pulang pukul 5 sore.

"Gimana nih bang Agam di telphone ga diangkat angkat... Papah juga gabisa jemput, tadikan uda bilang waktu Anya berangkat"

Mungkin uda puluhan kali Anya mencoba menghubungi Agam, namun tidak ada jawaban sama sekali. Ponsel nya sih berdering tapi tidak diangkat oleh sang pemilik.

Gimana mau tau ada telphone kalo ponselnya disilent?, Astogeee kan kek anj-

Sekilas Anya melihat jam diponselnya yang menunjukkan pukul 6.11pm , mau cari taxi juga uda susah jam segini dan mau pesen ojol tapi batrai ponselnya tinggal 3%. Gaada pilihan lain, kalo ga jalan kaki ya tidur di depan gerbang sekolah.

Keadaan SMA Galaksi saat ini sudah sepi, para guru serta staf karyawan juga sudah pulang dari tadi. Suara jangkrik memecah keheningan saat sore menjelang malam tersebut. Apalagi di sebelah gerbang sekolah terdapat satu pohon besar yang konon katanya dihuni oleh beberapa makhluk yang tak kasat mata.

Anya yang sedari tadi duduk jongkok di depan gerbang sudah berfikir yang aneh aneh.

"Nanti diatas pohon ada mbak kunti ngeliatin Anya gimana? Jenglot atau genderuwo? Pocong?...Ehh pocong bisa manjat pohon ya? Ahh Anya gada pilihan lain.. Jalan kaki sampe rumah fiks! Batin Anya yang semakin merinding ketika ada suara...

"IHIHIHIHIH"(ketawa mba kunti dari atas pohon)

"ALLAHUMMABARIKLANA FIMA RO- Anya pulanggg!!!!", Anya berlari menjauh meninggalkan sekolah.

Jangan kalian tanyakan kondisi jantung Anya, udah maraton karena mendengar suara tawa dari mbak Kunti tersebut. Anya memang suka ketika ada yang ketawa tapi kalo yang ketawa pake baju putih, rambut panjang, nangkring di atas pohon mah beda lagi.

"Hosh..hosh...Ya Allah ta-tadi ap-apaan gilak?!"Anya berhenti, mengatur napasnya.

Posisi Anya sekarang sudah jauh dari sekolah. Disebelah kirinya terdapat Alfamei, dengan segera Anya masuk kedalam untuk membeli minuman, tenggorokannya kering. Abisnya sih Mba Kuntinya meresahkan.

"Emm beli yang mana ya? Ichitan, teh sosro, teh kotak, teh pucuk, teh gelas, green tea, atau apa ya? Seger semua sih!"
Katanya saat di depan lemari pendingin minuman. Tempat tersulit menentukan hidup.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kanya (On Going🐒)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang