Off kini sedang berada di sebuah dimensi yang tak pernah ia kenali sebelumnya. Hanya putih, tanpa batas dan kosong. Ia bisa mendengar teriakan Gun menggema di ruangan itu. Namun ia tak tau kemana ia harus pergi.
"Ah, mungkin aku sudah mati." Ucapnya lirih.
Yang kini ada dipikirannya hanya satu orang, yaitu Gun. Karena sejak tadi ia bisa mendengar Gun berteriak memanggil namanya dari kejauhan. Sebuah teriakan yang terasa sangat menyakitkan bagi Off. Ia begitu menyayangi sosok mungil itu, sehingga berat baginya pergi meninggalkan Gun lebih dulu.
Gun sangat rapuh, namun juga kuat. Gun sangat menggemaskan, tapi juga hebat. Itulah kenapa ia sangat mengagumi Gun. Ingin rasanya ia membatalkan semua perjanjiannya, namun ia juga tak kuasa melihat Namtan pergi menggantikannya. Tak ada yang dapat ia lakukan selain menunggu sebuah keajaiban.
Dalam kegundahannya di ruang kosong itu, sebuah suara yang lebih besar dari tangisan Gun menggema di ruangan itu. Membuat Off yang sejak tadi merenungi takdirnya terlonjak tiba-tiba. Sebuah suara yang berbicara dengab menggunakan entah bahasa mana namun Off bisa mengerti begitu saja.
"Hari ini Aku menagih janjimu dan kau sudah memenuhinya." Ucap suara itu.
"Sekarang kau bisa kembali menjalani hidupmu. Karena disana, ada anakKu yang sangat membutuhkan kehadiranmu."Off berlari kebingungan mencari asal suara itu. Ia mencari ke ke seluruh ruangan itu namun ia justru hanya berputar di satu tempat. Satu hal yang ia dapat hanyalah kilatan cahaya putih yang terasa seolah membutakan pandangannya.
Seketika itu juga, tubuh Off yang tadinya dingin dalam pelukan Gun, terasa mulai menghangat kembali. Jantungnya yang telah berhenti bekerja, kini berdetak kembali. Jari-jarinya yang lemah kembali meraih tubuh Gun dan balik memeluknya. Membuat Gun yang sejak tadi terisak menghentikan tangisannya.
"Off..." ucapnya pelan.
"Aku pulang." Suara Off terdengar sangat lirih di telinga Gun.
Sebuah kalimat sederhana yang membuat Gun tersenyum dalam tangisannya. Sebuah keajaiban terjadi sekali lagi dalam kehidupannya. Keajaiban yang tak akan pernah ia lupakan sepanjang hidupnya. Keajaiban yang sekali lagi menyelamatkan nyawa seseorang yang begitu ia cintai.
Off kini melepaskan pelukannya. Wajahnya tampak sangat pucat. Ia mengusap pipi Gun yang basah karena air mata.
"Jangan menangis lagi, aku sudah kembali."
"Terimakasih sudah kembali, Off."
"P'Off..." panggil Namtan yang masih terisak sejak tadi. Ia melangkah mendekat ke arah tempat tidur Off, dimana Off dan Gun kini sedang berada.
"Off..." kini bibi Off yang memanggilnya, sambil mengikuti langkah Namtan.
Begitu langkah mereka sudah semakin dekat dengan Off, mereka berdua langsung berhambur memeluk tubuh Off yang masih lemas itu. Mereka semua tersenyum walau air mata mereka terus menetes tanpa bisa mereka hentikan. Gun yang melihat itu turut melingkarkan tangannya memeluk mereka bertiga. Dalam hatinya ia bersyukur karena Off telah kembali.
• I C A R U S •
Hari berganti, Off sudah kembali menjalani kehidupan normalnya. Gun tinggal bersamanya diĺ apartemen yang memang sudah ia beli sejak lama. Bibinya sudah kembali ke desa sedangkan Namtan memilih untuk pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pengobatan kankernya. Semua kembali normal, dan Off sangat bersyukur karena ia bisa kembali bersama makhluk mungil yang selama ini selalu mengisi hatinya.
Di malam yang dingin di bulan januari itu, Off dan Gun duduk di tepian ranjang mereka. Mengingat-ingat kembali apa yang telah mereka alami selama beberapa tahun ini.
Off menceritakan pengalamannya semenjak ia sembuh dari luka pasca kecelakaannya, sedangkan Gun menceritakan kehidupannya sebagai Icarus, malaikat penjaga manusia. Namun topik pembicaraan mereka lama-kelamaan beralih menjadi apa yang dialami oleh Off saat ia berada di ruangan putih yang asing itu."Waktu itu, aku seperti berada di sebuah ruangan putih yang kosong, tapi aku tak melihat ada batas sama sekali. Kemanapun aku berlari atau pergi aku seperti hanya berputar di satu tempat itu saja."
"Apa itu yang disebut afterlife?" Tanya Gun.
"Entahlah, mungkin saja."
"Lalu apa yang kau alami disana?"
"Aku mendengar tangisanmu. Saat kau berteriak memanggil namaku berkali-kali."
"Lalu kau terbangun karena mendengar suaraku?"
"Tidak juga. Aku mendengar suara lain, suara yang tidak jelas tapi sangat keras. Aku tak tahu Dia berbicara bahasa apa, tapi otakku rasanya seperti mengerti apa yang Ia katakan."
"Apa yang Dia katakan?"
"KataNya, aku sudah memenuhi janjiku. Tapi aku harus kembali ke kehidupanku karena disana ada anakNya yang menungguku. Aku langsung tau bahwa yang Ia maksud itu kau. Kemudian, aku melihat seperti ada kilatan cahaya yang membuat mataku terasa sakit. Saat aku membuka mata lagi, tiba-tiba aku sudah ada di pelukanmu."
"Dan saat itulah kau kembali."
"Ya, dan kau menyelamatkanku sekali lagi."
"Aku tidak menyelamatkanmu, Off. Keajaiban yang menyelamatkanmu."
"Dan keajaiban itu ada karena kau ada dalam hidupku. Terimakasih, Gun. Kau telah menyelamatkan nyawaku, 3 kali." Off mendekatkan tubuhnya pada Gun.
"Kau berlebihan." Gun terkekeh. Sambil mendorong tubuh Off pelan.
Mereka saling menatap sejenak hingga Off dengan pelan memiringkan kepalanya dan menyentuhkan bibirnya di bibir Gun. Gun menutup matanya. Merasakan kehangatan bibir Off yang kini menyentuh bibirnya. Tak ada gerakan sama sekali. Hanya sebuah kecupan ringan yang berusaha menyampaikan rasa syukur mereka atas keberadaan masing-masing.
Setelah beberapa detik, Off menjauhkan kepalanya, kembali menatap Gun dalam-dalam. Gun yang telah membuka matanya juga turut menatap Off dalam. Menyampaikan semua perasaannya lewat tatapan mata.
"Aku mencintaimu, Gun." Ucap Off.
"Aku juga. Bahkan jauh lebih mencintaimu."
Off tersenyum lalu membawa tubuh mungil Gun ke dalam pelukannya. Gun pun menerima pelukan itu, bahkan ia juga melingkarkan tangannya di pinggang Off. Takdir memang telah mempermainkan mereka. Namun lewat permainkan takdir itu mereka mengerti bahwa keajaiban itu ada. Bahkan mereka sendiri yang merasakannya.
Sebuah tekad muncul dalam hati mereka. Untuk tak menyia-nyiakan semua keajaiban yang telah menuntun mereka kembali bersama. Untuk saling menjaga cinta yang mereka punya. Untuk saling memiliki hingga waktu yang lama dan tak akan ada yang bisa memisahkan mereka.
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
Icarus [OFFGUN]
Fanfiction[COMPLETED] Seorang malaikat secara tiba-tiba ditugaskan turun ke bumi untuk menolong seorang pria yang sedang berharap atas kesembuhan kekasihnya. Namun tugas yang mendadak itu rupanya membuat semua kenangan masa lalunya yang tak pernah ia ketahui...