10

1.8K 242 2
                                    

"Wah! Masakanmu sama sekali tidak buruk!" Puji Hinata, lalu melahap lagi nasi karenya. "Apakah kau sering memasak?"

"Tidak. Hanya saat aku ingin."

Hinata mengangguk, lalu kembali menyantap makanannya. Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan makan malam mereka. Entah karena lapar atau masakannya yang enak.

"Sasuke-kun, apa aku boleh menginap disini?"

Sasuke menghela napas. "Apa aku bisa menolaknya?"

Hinata terkekeh. "Terima kasih!"

"Tapi kau tidur di sofa."

Hinata mendecak kesal.

"Kenapa? Sekarang ini sudah zamannya kesetaraan gender." Tambah Sasuke.

"Kalau begitu harus suit biar adil! Yang menang, tidur di kamar."

Hinata menggosokkan kedua tangannya sebelum bertarung gunting batu kertas dengan Sasuke.

"Gunting batu kertas!" Kata Hinata, lalu mengeluarkan gunting. Sedangkan Sasuke mengeluarkan kertas.

"Kau kalah." Kata Sasuke sambil menarik tangannya dengan cepat.

Hinata mengerutkan kening. "Eh? Benarkah?"

"Sudahlah, aku ingin mandi."

Hinata masih kebingungan. Ia merasa ada yang aneh tadi. Sedangkan Sasuke cengir-cengir tanpa merasa bersalah.

Saat jam menunjukkan pukul 10 malam, Hinata mempersiapkan dirinya  untuk tidur, sedangkan Sasuke masih sibuk duduk melantai menghadap laptopnya.

"Kau sudah mau tidur?" Tanya Sasuke.

Hinata mengangguk. "Iya."

"Tidurlah di kamarku."

"Aku orang yang bisa menerima kekalahan."

Sasuke terkekeh pelan. "Sebenarnya aku yang kalah. Kau menang."

Hinata dengan cepat bangkit dari posisi berbaringnya. "Pantas saja aku merasa ada yang tidak beres tadi! Kau senang ya membohongiku?"

"Itu pelajaran untukmu agar lebih teliti."

"Terima kasih atas pelajarannya!" Kata Hinata sambil memukul Sasuke dengan bantal.

Sasuke mengaduh, lalu kembali terkekeh.

Hinata masuk ke kamar dengan perasaan kesal, lalu menghempaskan badannya di ranjangnya. Setelah mendapatkan posisi yang nyaman, ia menutup matanya dan mencoba masuk ke alam mimpi.

Satu jam kemudian, Hinata membuka matanya. Ia menghela napas kasar. Walaupun matanya tertutup, tapi pikirannya kemana-mana sehingga menyulitkannya untuk tidur. Akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri Sasuke.

Hinata mendapati Sasuke yang bersiap untuk tidur.

"Kenapa kau belum tidur?" Tanya Sasuke. Ia mendudukkan dirinya.

"Aku belum mengantuk." Jawab Hinata sambil duduk di samping Sasuke, lalu memeluk lututnya. "Maaf, tapi bisakah kau menungguku sampai aku mengantuk?"

Sasuke menghela napas. "Baiklah."

Mereka berdua terdiam. Suasana tiba-tiba menjadi sunyi dan sepi. Sasuke melirik Hinata dari ujung matanya. Ia mendapati gadis itu sedang termenung sambil memandang lantai.

Sasuke beranjak dari duduknya, lalu mengambil remote dan menyalakan tv. Hinata tak berkomentar, pandangannya masih mengarah ke lantai.

AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang