Sasuke membuka pintu kamar mandinya. Ia mendapati kamar mandinya yang kembali terasa kosong. Isi lemari kaca di wastafelnya, sudah bersih dari produk-produk perawatan kulit milik Hinata.
Kemudian, kakinya menelusuri setiap sudut apartemennya dan berhenti di dapur. Tangannya meraih celemek bermotif kotak-kotak yang terlipat di meja kompor. Ia menatap sejenak celemek itu, lalu mengambil hp nya. Ia mengklik kontak yang bernama 'calon istriku' dan langsung menelponnya.
"Halo. Ada apa Sasuke-kun? Ah! Maksud saya, ada apa Sasuke-sama?"
Sasuke terdiam dengan mata yang masih menatap celemek itu.
"Halo?"
"Kau dimana?"
"Di apartemen. Ada apa?"
"Masih ada barangmu yang tertinggal."
"Benarkah? Apa itu?"
"Aku akan mengantarnya."
"Tidak perlu. Saya akan mengambilnya besok."
"Kirim alamat apartemenmu sekarang."
"Tapi-"
"Kirim saja."
"Baiklah."
Sasuke menutup telponnya dan menunggu Hinata memberikan alamat. Setelah mendapatkannya, Sasuke bergegas menuju apartemen Hinata.
***
Hinata mengecek kembali barang-barang yang ia bawa dari apartemen Sasuke. Ia mulai mengecek produk perawatan kulitnya, kemudian handuk, peralatan mandi, hingga panci dan keranjang piknik. Ia mengerutkan kening sambil berpikir kira-kira barang apa yang ia lupa bawa.
Bunyi bel pintu mengejutkannya. Hinata berlari kecil menuju pintu, lalu membukanya.
"Celemekmu." Kata Sasuke sambil memberikan celemek itu pada Hinata.
Hinata menepuk jidatnya. "Ah! Saya lupa memberitahu Sasuke-sama. Itu celemek untuk Anda. Karena Sasuke-sama pandai memasak dan tidak ada celemek disana, jadi saya berikan untuk Anda."
Sasuke terdiam. Telinganya resah mendengar Hinata kembali berbicara formal padanya.
"Kenapa? Sasuke-sama tidak suka ya? Kalau begitu, kembalikan saja."
"Kau tak menyuruhku untuk masuk dulu?"
Hinata kembali menepuk jidatnya. "Astaga! Maafkan saya. Silahkan masuk."
Sasuke melangkah masuk, lalu langsung mendudukkan diri di sofa yang tak jauh dari pintu utama apartemen.
"Sasuke-kun, maksud-"
"Tidak perlu berbicara formal lagi. Aku tahu kau sudah terbiasa berbicara informal padaku."
"Benar, tapi kondisinya sudah berbeda sekarang."
Sasuke menatap Hinata. "Walaupun kesepakatan itu sudah tidak ada, tapi kedekatan diantara kita, kau tidak merasakannya?"
Hinata mengerjapkan matanya. "Maksudnya?"
Sasuke menghela napasnya, lalu berdiri dari duduknya. "Aku juga tidak mengerti apa yang aku katakan tadi. Sudahlah, aku pulang saja."
Hinata menahan Sasuke. "Sasuke-sama..."
![](https://img.wattpad.com/cover/256071306-288-k880041.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Agreement
Teen FictionDemi mempertahankan eksistensinya di klannya sendiri, Hyuuga Hinata dengan berat hati harus 'menjual diri' pada Uchiha Sasuke. Tapi, sayangnya transaksi tersebut bukanlah hal yang mudah.