7

1.7K 241 11
                                    

Sasuke bangun sambil menyipitkan matanya untuk meminimalisir sinar matahari menusuk matanya. Dengan langkah perlahan, ia berjalan menuju kamar mandi. Saat membuka pintu kamar mandinya, matanya terbelalak melihat Hinata sedang buang air dengan handuk yang melilit diatas kepalanya dan tangannya sibuk bergerak di layar hpnya.

Beberapa saat kemudian, mereka berdua bertatapan, lalu berteriak secara serentak.

"AHHHH!!"

Sasuke langsung menutup kembali pintu kamar mandinya.

"KENAPA TAK KAU KUNCI PINTUNYA?!" Tanya Sasuke ngegas.

"ASTAGA! AKU LUPA!" Jawab Hinata tak kalah ngegas.

Hinata merutuki dirinya. Ia kebiasaan tidak mengunci kamar mandi sejak tinggal di apartemen sendiri. Untung saja Hinata memakai baju dengan potongan agak panjang ke bawah, jadi hanya pahanya yang terlihat.

Hinata keluar kamar mandi dengan perasaan malu dan bersalah. Sedangkan Sasuke menatapnya kesal.

"Lama-lama aku bisa gila melihat tingkahmu." Kata Sasuke kesal sambil menutup pintu kamar mandi dengan keras.

"Kau memang bodoh, Hinata!" Gerutunya dengan dirinya sendiri, lalu mengalihkan pikirannya dengan memilihkan pakaian untuk dipakai Sasuke hari ini.

Setelah selesai ia lanjut ke dapur dan menyeduh kopi dengan mesin kopi, lalu membuat sandwich.

"Maaf." Kata Hinata untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka. "Aku janji tidak akan mengulanginya."

"Sudahlah. Jangan dibahas." Kata Sasuke tanpa mengalihkan perhatian dari sarapannya.

Senyum Hinata mengembang. "Oke! Sayang!"

Sasuke mendecak heran melihat tingkah Hinata yang benar-benar mendalami perannya.

"Oh iya! Karena besok akhir pekan, aku ingin mengajakmu piknik." Kata Hinata semangat.

"Dimana?" Tanya Sasuke sambil beranjak dari meja makan.

"Di taman." Jawab Hinata sambil menyusul Sasuke yang berjalan menuju pintu dengan tangan yang membawa kotak bekal untuk Sasuke.

"Aku tidak suka tempat umum dan ramai seperti itu."

"Ayolaahh... tidak seburuk yang kau bayangkan kok!"

"Tidak."

"Aku jamin akan mencarikan taman yang tidak terlalu ramai. Mau yaa??"

Sasuke menatap Hinata yang memasang wajah memelas. "Terserah."

Hinata tersenyum senang. "Kalau begitu, kita harus belanja hari ini untuk besok, jadi Sasuke-kun jangan lembur! Pulang awal ya!"

"Kau saja yang belanja sendiri."

"Tidak bisa! Aku mau berbelanja bersamamu."

Sasuke kembali mengalah dengan hati yang berat. Ia memang gila menyiksa dirinya dengan menyetujui kesepakatan itu.

"Aku tunggu di supermarket di depan kantormu jam 5."

Sasuke tak merespon dan berjalan keluar dari apartemen.

"Tunggu!"

Sasuke berbalik dengan wajah malas, lalu Hinata menyusulnya dan dengan paksa memberikan kotak bekal padanya.

"Satu lagi!" Kata Hinata.

Sasuke dengan pasrah membiarkan Hinata membenarkan dasinya yang sebenarnya sudah rapi ia pasang.

"Aku hanya memastikan kalau kau benar-benar sudah rapi."

"Terima kasih atas bantuan yang sangat berguna ini." Kata Sasuke dengan nada sarkas. Tapi, Hinata sama sekali tidak peduli.

AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang