3.2

962 83 6
                                    

"Seokjin.. "

Jisoo merengek seperti anak kecil kepada Seokjin yang sedang menyetir ditengah kota Seoul ini.

"Aish nyonya Kim, kau lupa berapa usia kandunganmu itu hm? apa kau tak memikirkannya? aku tak akan mengizinkanmu, kau ingat terakhir kali aku membiarkanmu sendiri kau hampir saja jatuh dari tangga. untung saja ada aku yang cep-"

Ocehan Seokjim terputus karena sang istri menyimpan jari telunjukku di tengah tengah mulutnya, "Cepat datang dan bisa menyelamatkanku, seperti itu tuan Seokjin?"

Seokjin berdecak malas, sepertinya ia telah kehabisan kata kata.

"Aku hanya sebentar Seokjin.. setelah itu aku akan langsung ke kantormu, tentu saja dengan diantar Jennie." Jisoo memberikan senyumannya.

Seokjin menghentikan mobilnya di tepi jalan, dia menatap Jisoo lekat lekat.

"Bilang pada Jennie untuk menjemputmu disini, paham?"

Jisoo akhirnya mengangguk kecil dan langsung menelfon Jennie. Pada akhirnya pria dengan bahu besar ini luluh juga.

•••

"Halo Nyonya Kim!"

Jennie langsung memeluk Jisoo saat dia sampai kemari, dan Seokjin sibuk dengan dunianya sendiri.

"Aish! kau lupa aku membawa nyawa disini"

Jennie terkekeh, "Haha iya aku ingat. Seokjin aku pinjam istrimu sebentar ya."

Seokjin hanya mengangguk dan berdeham pelan, sepertinya dia agak kesal.

"Seokjin.. satu setengah jam lagi aku akan kembali ke kantormu oke?"

"Berjanjilah untuk itu."

"Yaa, aku berjanji."

Jisoo menunjukan senyuman manisnya pada Seokjin lalu berpamitan padanya, setelah itu mereka langsung pergi bersama ke mobil Jennie.

"Aish suamimu itu, sungguh menyebalkan!"

Di dalam mobil Jennie sibuk mengoceh sambil membelok belokan setir sejak tadi, Jisoo hanya tertawa kecil menanggapinya.

"Ah iya, bukannya kau sudah lulus S2? lalu bagaimana dengan kedua priamu itu? apa kau akan terus menggantungnya?"

Jennie menatap tajam kearah sahabatnya itu, "Ntah, aku tak peduli dengan mereka. lagipula mereka tak pernah memberitau soal perasaannya"

Ya, Jennie tau bahwa kedua sahabatnya –yoongi dan taehyung– memiliki perasaan terhadapnya, namun dia lebih memilih untuk diam.

"Kalau begitu aku akan memberitahunya"

"Aish! Kim Jisoo!"

Gadis Kim itu terkekeh saat Jennie meninggikan nada bicaranya, sepertinya membuat ia kesal adalah ide bagus.

•••

"Kira kira Taehyung suka baju seperti apa?"

Mereka mengelilingi mall di tengah Seoul yang tengah ramai.

"Ntah, dia biasanya memakai baju sepeti apa?"

"Simple."

Jisoo berpikir sejenak dan menarik tangan Jennie ke tengah tengah mall, sepertinya ia tau apa yang dibutuhkannya.

"Baju pendek gelap dan agak oversize, ini bagus kan?" Jennie menunjukan bajunya pada Jisoo dan dibalas anggukan ringan.

Apa aku harus membelikan satu untuk Seokjin? – Jisoo.

Ia melirik kekanan dan kekiri melihat baju baju yang terdapat disini, lalu pandangannya tertuju pada kemeja putih di sebelah kiri.

Ia melirik kekanan dan kekiri melihat baju baju yang terdapat disini, lalu pandangannya tertuju pada kemeja putih di sebelah kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo menghampiri kemeja tersebut dan mengambilnya sambil melihat harganya yang cukup untuk tak membuat kantungnya lapar.

Ia akhirnya mengambil kemeja tersebut dan membayarnya, lalu pergi dari tempat tersebut bersama Jennie.

"Jennie–ya terima kasih telah mengantarku."

Jisoo tersenyum manis pada Jennie di depan gedung perusahaan setelah selesai belanja "Aama sama, hati hati ya?"

"Aish harusnya aku yang bilang seperti itu! haha hati hati Jennie! sampaikan salamku pada Yoongi dan Taehyung."

Jennie mengangguk dan segera menancap gas lalu pergi dari sini.

Setelah Jisoo melihat kepergian mobil Jennie ia pun langsung masuk kedalam kantor megah nan besar ini.

Sepanjang perjalanan menunju lantai ruangan Seokjin banyak yang menyapanya karena ia juga merupakan istri direktur utama disini.

"Siang Nyonya Kim"

"Selamat datang Nyonya Kim"

"Selamat siang Nyonya"

"Apa kabar Nyonya Kim?"

"Wah ada tamu disini, selamat siang Nyonya"

"Siang Nyonya"

Ya kira kira seperti itu sapaan mereka, Jisoo pun langsung menaiki lift dan akhirnya sampai di depan ruangan Seokjin.

Ia menyapa sekertaris Seokjin disana dan langsung masuk ke dalam ruangan Seokjin, namun..

Ada pemandangan aneh yang menganggu penglihatannya,

Ia melihat seorang gadis yang mendekat kearah Seokjin dan berusaha mendekatkan wajahnya, ah ralat –berusaha mencium Seokjin.

dan

"Oppa.. "

Jisoo menjatuhkan kantung belanja yang ia bawa untuk Seokjin saat wanita itu berhasil menciumnya.





— 27121 —

don't leave me : jinsoo ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang