"Jisoo?"
Sang pemilik nama berbalik dan terkejut melihat siapa yang berada di hadapannya saat ini, Junmyeon dengan wajah penuh harapnya.
"Ju- Junmyeon?"
Setelah kejadian Jisoo melihat Junmyeon bersama gadis lain mereka tak saling bertemu lagi, bahkan bertukar kabar pun tak pernah. Wajar jika Jisoo terkejut melihat kedatangannya.
"Maaf."
Jisoo lebih memilih untuk pergi dari hadapan Junmyeon tak mengharapkan apapun darinya, ia kecewa. Sangat kecewa.
"Lepas!"
"Kumohon maafkan aku."
Junmyeon memeluk Jisoo dengan erat tak membiarkan Jisoo berkerak satu inci pun dari pelukannya.
"Lepaskan, Junmyeon!"
"Aku akan menjelaskan semuanya, dengarkan aku."
"Bisakah kau melepaskan ini?! urus saja kekasihmu! jangan kau menganggapku sebagai tempat sampah yang hanya kau gunakan untuk membuang keluh kesahmu!"
Jisoo memberontak dengan sekuat tenaga meski ia tau tenaganya lebih kecil dari Junmyeon, namun ia terus saja memberontak sampai pria itu mau melepaskannya.
"Dia bukan siapa siapa Jisoo dengarkan aku! aku akan dijodohkan dengannya, namun saat aku akan bertunangan aku membatalkannya karenamu Jisoo. Jadi tolong kembalilah padaku."
"Berhenti mendekatiku!"
Jisoo melepas pelukannya dengan susah payah dan berjalan mundur menjauhi Junmyeon yang akan menggapainya.
"Aku masih mencintaimu, kumohon."
"Dan aku membencimu Kim Junmyeon!"
Sang pria menundukan kepalanya tanpa alasan dan mengacak rambutnya lalu berjalan maju meraih tangan Jisoo yang bergetar.
"Kita bisa memulainya dari awal kan?"
"Tidak! aku membencimu! pergi!"
"Maaf.. "
Jennie tiba tiba datang dan menepuk pundak Junmyeon tanpa ragu, lalu menarik Jisoo ke sampingnya.
"Jisoo sudah memiliki kekasih dan dia bahagia, jangan dekati Jisoo lagi. Kumohon."
Junmyeon terpaku mendengar pernyataan Jennie dan menunduk lemas disana membiarkan Jisoo berlarian pergi, "Baiklah."
Jisoo menangis saat sampai ke dalam kelasnya, membenamkan wajah di tangannya yang terlipat ia membiarkan air mata itu jatuh begitu saja.
"Hiks, a- aku membencimu Junmyeon! membencimu hiks."
Jennie datang dengan tergesa menyusuli Jisoo yang sudah menangis dari lorong koridor, memeluk sahabatnya dan menepuk punggungnya.
"Sudahlah, jangan memikirkan dia yang menyakitimu."
Semakin mengeraskan tangisannya, Jisoo menggenggam tangan Jennie dengan erat lalu menumpahkan semuanya, "Hiks dia jahat!"
"Aku tau, stt berhentilah menangis, kau terlihat buruk cepat cuci mukamu."
"Hiks, b- baiklah."
- 191019 -

KAMU SEDANG MEMBACA
don't leave me : jinsoo ( ✔ )
Romance❝ Jangan pergi. ❞ - ( js ) Mereka hanya bertemu di suatu kesempatan dan tak tahu akan dipersatukan dalam suatu ikatan, sampai dimana berpisah menjadi kata pertama dalam kamus mereka. 김석진 • 김지수 : ©23618