Hari ini adalah hari kelima Seokjin terbaring di ranjang rumah sakit itu dan sudah lima hari Jisoo tak pulang kerumah hanya menunggu kekasihnya iti bangun lalu pulih seperti biasanya.
"Oppa, kapan kau bangun?"
Sudah berulang kali ia mengucapkan itu namun Seokjin masih enggan membuka matanya lalu berbicara pada Jisoo.
Lagi lagi Jisoo menghela nafasnya berat. Ia sebenarnya tak sanggup jika terus terusan tak makan dan tak mengurus dirinya seperti ini, namun ia tak bisa berbuat apa apa anggap saja rasa khawatirnya lebih egois saat ini.
"Oppa kau tau? Jimin dan Chaeyoung akhirnya kembali menjadi sepasang kekasih, dasar dua manusia labil itu. Sungguh aneh."
Bercerita pada Seokjin yang masih damai menutup matanya itu adalah rutinitas Jisoo sekarang, karena di pikirannya pasti Seokjin mendengar semua itu.
"Oppa kapan kau akan membuka matamu itu? apakah ada lem perekat disana sehingga kau tak mampu membukanya huh?" Jisoo meneteskan air mata lagi saat berhadapan dengan Seokjin, mengusap pipinya dan menunduk.
"Oppa kau tau? hampir seminggu ini kau tak berbicara padaku, apakah kau marah pada Nona Kim mu ini huh? aku merindukanmu Oppa, sangat merindukanmu. Aku rindu atensimu padaku, aku rindu kecupanmu, aku rindu pelukanmu. Oppa mungkin aku akan selalu setia berada di sampingmu seperti sekarang ini, namun aku tak bisa terus terusan menipu hatiku sendiri untuk tidak merindukanmu. Bisakah kau membuka matamu untukku? untuk Jisoo mu ini, kumohon hiks."
Sialnya liontin indah dari pelupuk mata Jisoo jatuh untuk pria yang sedang terbaring di depannya ini.
Ia bahkan sudah tak bisa menghitung seberapa sering ia berbicara pada pria di hadapannya ini, tapi keinginannya cuma satu yaitu membuatnya membuka mata indahnya itu.
"Seokjin bangun! aku yang seharusnya ada disini! bangun Seokjin bangun!"
Jisoo hanya bisa menangis dalan diam sambil menutup matanya dan menunduk tak sadar sesuatu bergerak di tangannya yang sedang menggenggam jemari Seokjin
Ia perlahan memberanikan diri mengangkat kepalanya meski wajahnya sudah sangat sembab sekarang, akhirnya waktu yang ia tunggu datang. Seokjin membuka matanya perlahan.
"Ji.. soo."
"Oppa? tidak– tunggu tunggu, akan ku panggilkan dokter."
Jisoo beranjak pergi dari kursinya namun sebuah genggaman hangat mencegahnya dan ia bisa melihat Seokjin yang tersenyum.
"Kemari."
Ia kembali duduk menghadap sang kekasih lalu menggenggam tangannya erat disertai harapan bahwa ia akan segera pulih.
"Kenapa? butuh sesuatu?"
Seokjin menggeleng pelan, jemarinya menunjuk Jeongguk yang sedang tertidur di sofa ujung ruangan ini.
"Dia.. siapa?"
Jisoo mengerutkan keningnya bingung menyapa pertanyaan Seokjin lalu menunjuk Jeongguk, "Dia? Jeongguk adikmu Oppa."
"Jeong..guk? siapa?"
Tunggu,
Dia tak mengenal Jeongguk adiknya sendiri?
Lalu kenapa dia mengenalku?
— 131219 —
KAMU SEDANG MEMBACA
don't leave me : jinsoo ( ✔ )
Romance❝ Jangan pergi. ❞ - ( js ) Mereka hanya bertemu di suatu kesempatan dan tak tahu akan dipersatukan dalam suatu ikatan, sampai dimana berpisah menjadi kata pertama dalam kamus mereka. 김석진 • 김지수 : ©23618