2.2

1.3K 124 0
                                    

Hari ini tanpa kabar dari Seokjin, lagi. Semenjak pertunangan Junmyeon waktu itu Jisoo dan Seokjin sudah tak bertemu lagi. Ntah karena apa alasannya namun Jisoo hanya menerima dengan lapang dada.

Hari ini harusnya mereka merayakan anniversary ke satu tahun, namun belum ada tanda tanda Seokjin datang atau mengabari gadisnya itu.

Jisoo hari ini berniat untuk pergi ke sebuah cafe di dekat rumahnya, mungkin hanya membeli lemon tea karena cuaca hari ini cukup panas.

Mengambil topi dan sepatunya, Jisoo pun turun kebawah untuk berpamitan pada Nyonya Kim yang sedang bersantai di ruang tengah.

"Eomma, aku pergi dulu."

"Bawakan sesuatu yang manis untuk Eomma dan tanpa kacang."

Jisoo terkekeh pelan lalu mengecup pipi sang Eomma, "Baiklah aku pergi dulu."

•••

Ia berjalan kaki kali ini, sebenarnya hanya beberapa meter cafe itu dari rumahnya, hitung hitung Jisoo berolahraga sore ini.

Saat sedang berjalan dengan santai, Jisoo melihat seorang wanita tua di depannya yang sedang terduduk dan meringis kesakitan. Tanpa basa basi ia pun mendekatinya.

"Ahjumma, ada apa?"

"Ah iya dompetku terjatuh di jalan sana, tadi aku terjatuh jadi tak bisa mengambilnya."

Jisoo mengedarkan pandangannya mencari sesuatu dan benar saja dompet hitam bernuansa klasik milik ahjumma tadi terjatuh di tengah jalan.

"Tunggu, biar kuambilkan."

Melangkahkan kalinya menuruni trotoar, Jisoo melihat kanan kiri dan tak ada mobil di sekitarnya. Jalan raya kali ini lumayan sepi tak seperti biasanya, jadi ia bisa mengambil dompet tersebut tanpa harus waspada jika ada mobil yang melewat.

Setelah dapat meraih dompetnya Jisoo berbalik dan mengulurkan tangannya memberi dompet tersebut dari sisi jalan. Tak sadar sebuah mobil melaju kencang kearahnya, dan..

–Tittt

"Jisoo!"

Brakkk

"Tunggu, aku masih hidup?"

"Jisoo.."

Mengedarkan pandangannya, Jisoo merasa mengenal suara itu dan akhirnya ia berbalik lalu mendapati kekasihnya berlumuran darah.

"Oppa?"

"Tunggu, Oppa! apa yang terjadi padamu?!"

Seokjin tersenyum dan dengan sigap Jisoo menariknya lalu menyimpan kepalanya yang berlumuran darah di pangkuannya.

"Ji– soo.."

"Oppa hiks jangan tutup matamu, hiks aku disini."

"TOLONG KAMI!"

Sialnya mobil yang menabrak tadi kabur tanpa meninggalkan jejak dan Jisoo melihat sebuah taxi melaju ke arah mereka.

"TUAN, TOLONG BERHENTI! BANTU AKU!"

Taxi itu pun berhenti dan menampakan seorang pria paruh baya yang terkejut melihat Seokjin yang sedang menahan sakit di pangkuan Jisoo.

"Noona, aigo kenapa dia?"

"Tadi tertabrak dan mobil yang menabrak kabur, bantu aku!"

Pria itu mengangguk yakin, dengan membendung air mata Jisoo lin membantu merangkul Seokjin yang sudah hampir kehilangan kesadarannya.

Jisoo menempatkan pahanya sebagai bantalan sambil terus menggenggam erat tangan Seokjin yang mulai mendingin, sedangkan sang pria terus tersenyum dan menghapus air mata di pipi kekasihnya dengan sisa tenaga yang ia miliki.

"Oppa jangan tutup matamu, hiks berjanjilah padaku! jangan tinggalkan aku."

"Jangan menangis.. "

"Tidak menangis hiks."

Tak lama mereka sampai di rumah sakit dan Seokjin langsung dibawa ke unit gawat darurat diikuti bantuan pria tadi, Jisoo hanya bisa berdoa sambil menangis dengan pasrah

"Noona, saya pergi dulu."

Pria itu membungkuk sopan ke arah Jisoo dan dibalas anggukan disertai senyuman tipis oleh wanita itu, "Semoga kekasihmu cepat pulih."

"Terima kasih, aku berhutang banyak pada Ahjussi."

"Tak apa, saya bersyukur masih bisa menolong orang lain. Saya pergi dulu."

Lagi lagi Jisoo mengangguk dan mengusap jejak air mata di pipinya, tak lama kemudian dokter keluar dari unit gawat darurat dan melihat Jisoo.

"Dokter, bagaimana keadaannya?"

"Ada luka di kepalanya, tak cukup serius namun pasien belum sadarkan diri."

"Tidak-"




- 181219 -

don't leave me : jinsoo ( ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang