Jendela yang terbuka ditemani secangkir kopi hangat menemani sore hari gadis cantik yang masih termenung sejak pagi tadi. Hanya ada suara detak jarum jam sebagai teman obrolan diamnya.
tok tok tok.
Jisoo mengerutkan keningnya bingung, perasaan dia tak meminta siapapun untuk datang dan Nyonya Kim sedang pergi ke kafe milik keluarganya.
Dengan langkah malas ia pun mengikat rambutnya yang sedari tadi tergerai dengan bebas dan membuka pintunya dengan decitan pelan.
"Lama sekali membukanya, huh."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagi lagi Jisoo menatap gadis di depannya ini dengan bingung, sedangkan gadis tadi langsung berdiri dan berhambur memeluk Jisoo.
"Jihoo.."
Kim Jihoo, adik kandung Jisoo yang tinggal di Gunpo bersama neneknya. Ia sedikit terkejut melihat Jihoo karena sudah lama tak berjumpa.
"Eonnie! aku rindu!"
"Kau– disini?"
"Eomma bilang dia merindukanku jadi aku ke Seoul untuk menjenguknya, aku izin selama beberapa hari di sekolah."
Jisoo tersenyum lalu memeluk erat adiknya yang sudah lama tak ia temui itu lalu mengajaknya masuk ke dalam kamar, "Kenapa tak meminta Eonnie menjemput di stasiun?"
Sang adik menggelengkan kepalanya dengan cepat lalu menyimpan minuman yang ia bawa di nakas sebelah kasur Jisoo.
"Aku ingin memberi kejutan, Eonnie tau? tadi aku ke kafe dan Eomma terkejut melihat kedatanganku. Ah aku senang melihat wajah gembira Eomma."
"Dia akhir akhir ini sudah tersenyum seperti biasa, sudah mengikhlaskan Appa katanya."
"Aku tak bertemu Appa di masa masa terakhirnya.. aku bukan anak durhaka kan Eon?"
Jisoo terkekeh dan mengusap surai adiknya dengan lembut, mereka berdua bukan seperti saudara lain yang hobinya bertengkar. Karena mereka sudah terpisahkan sejak kecil, ketika bertemu mereka akan menjadi seakrab ini.
"Tidak, kau anak baik. Appa pasti bangga padamu."
Tersenyum malu lalu menatap saudarinya itu lalu menyidik wajahnya, "Eonnie punya kekasih?"
Terdiam tanpa pergerakan seinci pun menjadi jurus andalan Jisoo kali ini, ia melihat adiknya dengan tatapan curiga.
"I– iya."
"Boleh aku berkenalan dengannya?"
"Jihoo kau baru sampai, bagaimana jika istirahat dulu?"
Jihoo menggeleng dengan cepat.
"Siapa namanya? apakah dia tampan? eum . . seperti Oppa Myeon Myeon itu?"
"Eonnie akan pergi membeli beberapa ramyeon dan kimchi, kau menyukainya kan?"
Baiklah, saat ini Jihoo hanya menganggukan kepalanya sambil menatap Jisoo tanpa melanjutkan pertanyaannya.
Cukup mudah bagi Jisoo mengalihkan pikiran adiknya ini dengan makanan yang ia tawarkan, dasar penggila makan.
Jisoo pun pergi keluar untuk ke supermarket depan komplek rumahnya membeli beberapa bungkus ramyeon beserta cup kimchi sedang.
Dengan langkah agak cepat ia kembali ke rumahnya dan melihat adiknya sedang asyik menonton tv sambil memakan cemilannya, tak lebih penasaran Jisoo langsung mempersiapkan makanan tersebut dan mengambil duduk tepat di sebelah adiknya.
"Ini, kesukaanmu."
Jihoo mengambilnya dengan tergesa lalu memakannya dengan lahap, sepertinya ia sangat kelaparan sekarang.
Jisoo hanya mengelus kepala adiknya sayang dan membuahi kecupan di sisi kepalanya lalu tersenyum simpul.