Le Amore [END]

VI

Dilangit senja clarreta menatap keluar jendela, tempat itu merupakan tempat favorit bagi nya.karena menurutnya jendela itu memiliki view paling indah untuk melihat keluar istana

sembari memutar vinyl dari lagu klasik "Preludio Sinfonico" Ia menyesap cerutu nya dalam dan menghembuskan, asap nya kasar

Ia terlihat keras dengan lipstik merah maroon nya, tapi disisi lain juga terlihat tertekan

Satu diantara dua pelayan istana menggeleng kan kepala, ia berani berbuat demikian karena clarreta membelakangi nya

ia tak benar benar sadar clarreta dapat melihat nya dari pantulan kaca jendela.

Clarreta menyungingkan senyum sinis nya

Seorang wartawan datang menyerahkan surat kabar siap edar ke tangan clarreta

"Ini putri"

"Kau boleh pergi"

Wartawan itupun menunduk dan segera pergi

Clarreta mulai membaca malas surat kabar itu dalam batin nya

satu menit berlalu clarreta tiba tiba menyentak koran nya kasar

CTAK>>>

Dua pelayan istana berjingkut kaget

"Hah yang benar saja ia menciptakan fiksi disini!, dia gila atau apa?, benar benar....!!!! Ia tak mau reputasi nya hancur ya, hah!"

Tawa sarkas nya tak habis pikir

"hal ini membuatku sakit kepala"

"Putri ada yang bisa kami bantu?" Maid Barny

"Aku mau maid evelyn yang mengambil nya untuk ku"

"Saya?

Tanya maid evelyn ragu

Clarreta menaikan alis kirinya menatap maid evelyn tajam

"Buatkan aku air hangat"

"Baik akan ku siapkan"

"Aaaah jangan lupa... kita punya tabasco dan chili oil bukan?"

"Tentu biasanya awak dapur memakai nya untuk membuat hidagan 'fiery angel hair pasta' tetapi untuk apa putri?"

"Apa kau dibayar untuk bertanya? lakukan perintah ku sekarang..!!! SEKARANG..!!!"

"Baik"

"Firasat ku buruk"
gumam maid barny sembari menunduk

lima menit kemudian maid evelyn kembali membawa troli saji yang berisikan air hangat serta barang yang clarreta minta

"Ini air hangat nya, ini tabasco serta chilli oil nya putri"

"Berikan padaku"

Di rak kedua troli terdapat pisau pengoles roti yang lupa ia pindahkan

"Apa ini? aku tak menyuruh mu membawa ini"

"Sepertinya terbawa"
Senyum maid evelyn getir

"Ooooh terbawa ya?"

Ini benar benar buruk -Maid Barny

Maid evelyn memberikan air hangat ke tangan clarreta dan pergi menjauh

"Siapa menyuruh kau menjauh? tetap disini"

"Ba..baiklah"

Maid Evelyn kembali ke hadapan putri clarreta

"apa masih ada yang dibutuhkan putri?"