Hari sudah semakin malam, ku lirik jam pada ponsel ku waktu sudah menunjukan pukul 22.00, aku membuka headset dan menaruh nya ke dalam tas. Halte berikut nya adalah pemberhentian ku, aku tak boleh terlewat lagi kebiasaan tidurku buruk
Karena persaingan siswa siswi korea itu sangat berat aku menjalani kursus sana sini agar mendapat nilai yang baik. Aku sama sekali tak berbakat dalam bidang pelajaran, maka dari itu aku harus berusaha lebih keras dari teman teman ku, jika aku menyamai mereka aku menang dan jika nilai ku lebih tinggi dari mereka aku hebat. ku akui aku berbakat dalam seni. Entah itu memainkan alat musik, bernyanyi atau melukis, aku menyukai segala nya itu sebab nya setiap pelajaran yang berkaitan dengan seni aku antusias, sayang nya aku bukan bersekolah di SOPA mungkin jika aku disana? bakat ku akan tersalurkan
Halte pemberhentian ku tiba, aku menuruni subway dan menginjakan kaki ku lagi di halte ini. halte yang setiap malam kutemui dalam kondisi lelah dan letih aku harus berjalan sedikit lagi agar tiba di lokasi, yah tentu saja itu rumah ku sendiri
Kaki ku terasa lemas di tengah kelelahan ku tatap sepatu lusuh ku, karena noda
"Aku akan mencuci nya"
tiga tahun memakai nya tanpa ganti membuat hidup ku terasa miris
"Appaaaa aku pulaaang"
"Nak kau sudah pulang?"
"Iya appa... "
Ia membuka sepatu nya dan mengganti nya dengan slipper rumah, menghampiri ayah nya yang sedang duduk di sofa
"Bagaimana sekolah mu?"
"Baik"
"Nilai mu?"
"Setidaknya dalam ujian aku masuk peringkat ke sepuluh"
"Syukur lah...ekhm ohok ohok..kau masih melakukan nya?"
"Melakukan apa?"
"Kau tak perlu menipu appa taehyung kau berkerja paruh waktu kan?"
"Ba... Bagaimana appa bisa tau?"
"Teman appa yang memberitahukan nya"
"Aishhh pasti ahjumma ahjumma itu"
"Jangan menyalahkan nya, appa tentu nya harus tau apa yang kau lakukan di luar taehyung. berhenti merahasiakan nya, kenapa kau tidak pernah meminta uang pada appa?"
"Aku sudah besar appa dan aku pria kurasa seharusnya aku memang mencari pekerjaan. aku tak ingin merepotkan mu appa, aku tidak perlu uang saku dari mu, aku akan mencari nya sendiri"
"Tapi kau masih kelas 2 SMA nak kau masih tanggung jawab appa, kau tidak perlu berkerja dulu, appa hanya ingin kau lulus dengan nilai yang baik jangan sampai pekerjaan itu mengganggu nilai mu"
"Itu tidak akan terjadi appa, aku pandai mengatur waktu meski terkadang kuwalahan...tidak akan menjadi masalah besar bukan? bukan kah appa bilang appa sedang menabung untuk membeli gedung tahun dapan? kita akan mempunyai gedung dan appa tentu nya akan menghasilkan uang dari sana. taehyung berjanji setelah gedung itu terbeli taehyung akan berhenti berkerja paruh waktu, kau sudah bisa menyiapkan uang saku untuk ku appa"
"Hahaha ia...kau benar tapi appa rasa uang ini akan cukup, tidak perlu menunggu satu tahun! appa akan membeli nya tiga minggu lagi"
"Benarkah appa?"
"Iyaaaa setelah appa membeli nya appa akan menjadikan gedung kita sebuah apartemen, pasti akan sukses! apa kita harus ke peramal untuk mencari peruntungan?"
"Ide yang bagus appa, baiklah sekarang istirahat lah, aku akan menemani mu ke peramal besok"
Taehyung membantu ayah nya berdiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Le Amore [END]
FanfictionHighest Rank 🏅 #1 Italy (24 Oktober 2021) #2 Traumatic (29 Oktober 2021) #2 Retro (29 Oktober 2021) #6 Vintage (29 Oktober 2021) Sejak hari itu hidup yang kujalani terasa seperti mimpi buruk. aku menjalani segala pengobatan agar aku sembuh, tapi s...