Chapter Tujuh🐳

2.1K 558 153
                                    

Maap baru update, xixi><
Nggak sibuk sih, cuma lagi mager parah dan mood juga kagak baek.
Rindu yah sama cerita Lintang? Btw, kedepannya cerita ini bahkan bikin kalian esmosi. Eh, emosi maksudnya.

Jadi, tetap stay dicerita ini hingga tamat.
Walau jarang update. Oh, ya untuk cast Siti, aku udah dapet izin dari orangnya. Jadi kalau kalian ingin berkunjung dan ingin follow silahkan. Tapi jangan aneh-aneh 🦴

 Tapi jangan aneh-aneh 🦴

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siti Arafah Mesya 🖤

Happy Reading 🐳

"Lama banget, sih," gumam Siti sambil berdiri di teras rumahnya.

Jaenab datang menghampiri putrinya yang sedang memasang wajah masam. Nama Emak Siti adalah Jaenab.

"Ngapa lu?" tanya Jaenab kepo.

"Lagi nungguin temen, Mak," jawab Siti.

Jaenab mengangguk paham, lalu berjalan untuk melihat bunga kesayangannya. Matanya melotot saat melihat bunga kesayangannya mati. Perasaan kemarin bunganya masih baik-baik saja, lalu kenapa tiba-tiba mati seperti ini.

"Siti!" teriak Jaenab.

"Oit!" Siti berlari kecil menghampiri Jaenab.

"Why is my mother beautiful?" Siti berlagak seperti menguasai bahasa Inggris. Hal tersebut membuat Jaenab menatapnya kesal.

"Denger, dulu Emak sekolah cuma sampe SD kelas 5. Gara-gara bapak lu udah ngelamar Emak. Jadi, Emak kagak paham bahasa orang bule." Jaenab menjelaskan semuanya pada Siti, bahwa dia tidak paham dengan bahasa asing seperti itu.

"Really? But i don't care," ujar Siti blak-blakkan sambil menahan tawanya.

"Itu maksudnya apa?" tanya Jaenab.

Siti menghembuskan nafasnya kasar. Aih, memili Emak yang tidak gaul memang sulit. Eh, tapi Emaknya gaul kalau lagi beli ember.

"Bukan apa-apa, Mak. Jadi Siti dipanggil buat apaan disini?" tanya Siti.

"Oh iya, Emak sampe lupa. Gegara elu nih, kebanyakan gaya kalau ngomong sama orang tua. Jadinya Emak lupa 'kan mau ngomong apaan." Jaenab kembali memikirkan tujuan awalnya untuk memanggil Siti. Yah, dia baru ingat kalau kemarin Siti yang ia suruh untuk menyiram bunganya.

"Elu kemaren Emak suruh nyirem tanaman, pas abis lu sirem, kok jadi mati bunganya? Lu sirem pake apaan emang? Pake air, 'kan?" tanya Jaenab.

𝓒𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 [Spin Off Libra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang