Chapter Tujuh Belas🐳

1.8K 480 98
                                    

Hallo, Complicated [Spin Off Libra] update part tujuh belas.

Ada yang nungguin cerita ini nggak, sih? Aku lihat peminat cerita ini semakin sepi. Jadi aku mikir keras tentang ceritaku. Mungkin alur yang ku buat terlalu pasaran. Hm ....

Sebelum baca sebaiknya vote dulu.

Sudah? Langsung baca aja.

Happy Reading 🐳

"Halo, Sit? Gue udah kurung si kereta di toilet," ujar Feby.

Siti terkejut. Dia belum memerintahkan sesuatu pada Feby, tapi Feby sudah duluan bertindak.

"Eh, lo gila, Feb! Gue belum nyuruh lo buat ngelakuin apa-apa," sahut Siti.

Feby tertawa. Tak perlu menunggu perintah dari Siti, ia bisa membuat Retha menderita dengan caranya sendiri. Kalau menunggu Siti, itu akan lama. Jadi dia saja yang bertindak duluan. Hitung-hitung menghibur diri sendiri yang sedang galau, kata Feby.

"Lo kelamaan. Udah, lo anteng-anteng aja. Biar gue yang ngurusin si kereta ini," jelas Feby.

"Tapi rencana awal gue nggak boleh lo ubah. Gue mau pake rencana gue sendiri buat anak baik itu," ujar Siti.

"Asiap. Kalau itu tenang aja. Semua akan aman terkendali. Gue ngelakuin ini biar gue bisa pura-pura tolongin si kereta, terus si kereta makin percaya deh sama gue. Terus ntar gue tusuk dari belakang," jelas Feby sambil tersenyum manis.

Siti tersenyum. Ia sudah percaya dengan Feby. Feby sangat baik pada dirinya dan juga pada Jaenab, Emaknya.

"Oke. Thanks, Feb. Lo udah mau bantu gue dan maaf karna gue ngelibatin lo dengan masalah gue," ujar Siti.

"Santai aja. Gue juga utang budi sama lo, apalagi sama Mak Jaenab. Kalian udah banyak bantu gue, saat gue masih dalam masa terpuruk." Feby mengingat betul saat ia depresi karna ibu dan ayahnya bercerai. Jaenab dan Siti merangkul dirinya hingga di masa sekarang. Awalnya Feby tinggal dirumah Siti, tapi setalah keadaannya semakin membaik, ia pindah ke apartemen pribadinya.

"Oke. Buruan tolongin, ntar, napasnya lewat," ujar Siti.

"Biarin aja," sahut Feby sambil tertawa kecil.

"Yaudah, gue matiin, yah. Dadah." Feby mematikan sambungan teleponnya dan berjalan menuju toilet.

Ia membenahi penampilannya. Menarik napas dalam-dalam sebelum menjalankan drama hari ini. Perlahan ia memutar kunci toilet lalu kembali mencabutnya, menyimpan di dalam tasnya. Dengan keras ia menendang pintu toilet agar terlihat seperti di buka paksa.

Ia pura-pura terkejut melihat Retha yang sudah terkulai lemas di lantai. Ia berlari menghampiri Retha, mencoba membangunkan Retha sambil menepuk-nepuk pipinya.

"Retha bangun! Lo kenapa? Lo kenapa bisa ada di sini?" tanya Feby dengan suara kahwatir.

Mata Retha terbuka sedikit demi sedikit, namun penglihatannya masih kabur. Kepalanya terasa sangat pusing dan berat. Ia bangun dan langsung memeluk Feby.

"Gue takut, Feb! Gue ... gue takut! Bawa gue dari sini sekarang! Bawa gue sekarang, Feby!" Retha mulai menangis.

Feby tersenyum tipis, lalu membantu Retha untuk berdiri dan keluar dari toilet. Ia menyuruh Retha untuk duduk di sebuah bangku taman sekolah. Memberikan air putih kepada Retha agar membuat Retha sedikit tenang.

"Lo kok bisa di dalam toilet? Untung aja gue denger suara lo, walau samar-samar." Feby menatap serius ke arah Retha. Sedangkan yang ditatap hanya bisa menangis dan memperhatikan sekitarnya.

𝓒𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 [Spin Off Libra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang