𝓒𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 [Spin Off Libra]

Chapter Delapan 🐳

Hallo!
Maap banget hyung, baru bisa update. Waktu itu niatnya mau double up, tapi tiba-tiba kuotaku habis. Ini baru beli demi update 😭

Ohya, yang setuju cerita Lintang update setiap hari, komen di sini! Kalau banyak yang mau, aku update tiap hari. Kalau dikit, ku pikir-pikir dulu. Oke!

Vote dulu baru baca!

Happy Reading Maniez❤️

"Yaelah, ngapain sih nih bocah nelpon gue mulu?" Siti berdecak kesal karena sedari tadi Embun selalu menelponnya. Malas sekali jika harus berurusan dengan anak polos seperti Embun.

Tapi mau tak mau, dia harus mengangkat telepon dari bocah cengeng.

"Apaan sih?" tanya Siti.

"Huwa!" Siti terkejut saat Embun tiba-tiba menangis sangat kencang.

"Lo berantem sama si Libra?" tanya Siti.

Tak ada jawaban. Siti masih bisa mendengar Embun yang menangis sesenggukan. Pusing sekali menghadapi tingkah Embun yang seperti bocah.

"Siti sahabat Embun, 'kan?" tanya Embun sambil menahan tangisannya.

"Ck. Iya gue sahabat lo," jawab Siti.

"Siti dengerin Embun curhat, yah?" Suara Embun terdengar serak karna tangisannya tadi.

"Iya iya, gue dengerin. Buruan cerita," ujar Siti.

Di seberang sana, Embun sedang mati-matian untuk membuat tangisannya reda agar bisa bercerita dengan baik pada Siti. Setelah beberapa detik, tangisannya mulai sedikit reda.

"Semalem Embun baca cerita wattpad. Ceritanya seru banget sampe buat Embun jatuh cinta. Terus Embun digantungin sama cerita itu, karna ceritanya udah terbit. Authornya nggak ngasih tau kalau ceritanya udah terbit. Jadi Embun nggak tau," jelas Embun.

Embun sukses membuat Siti menganga. Hanya karna itu saja dia sampai seperti ini. Kalau ceritanya sudah terbit, apa hubungannya dengan Siti. Apakah Siti ini authornya.

"Terus?" tanya Siti.

"Jadi Embun mau minta tolong banget sama Siti, buat nganterin Embun ke toko buku. Karna ceritanya berhasil masuk ke semua toko buku offline di Indonesia," jawab Embun.

"Libra mana? Kok nggak minta anterin dia aja?" tanya Siti.

"Hilang," jawab Embun cepat.

Siti terkejut. Mana mungkin si singa itu bisa hilang. Siapa yang berani menculik singa galak seperti Libra itu?

"Hilang gimana? Bukannya dia lagi ada di rumah sakit?" tanya Siti.

"Hah? Di rumah sakit? Emang dia sakit apa? Sakit jiwa? Ya enggaklah. Dia lagi ke Bandung nganterin mamanya," jawab Embun.

Ternyata betul dugaan Siti bahwa tadi Lintang membohongi dirinya agar memiliki alasan untuk pergi. Tapi dia pergi ke mana. Mengapa ia harus berbohong. Dengan siapa dia pergi.

"Ya udah, gue jemput sekarang," ujar Siti.

"Oke, Siti. Embun siap-siap dulu. Hati-hati di jalan, jangan kayak Kak Libra yang kalau naik motor ngajak mati," ujar Embun lalu mematikan sambungan teleponnya.

Siti tersenyum mendengar kaliamat Embun barusan. Lucu juga memiliki sahabat yang seperti bocah. Dia beranjak dan mengambil jaketnya, lalu pergi menjemput Embun.

_________

"Siti tadi nggak pa-pa 'kan di jalan? Tadi Siti nggak di gangguin jamet lampu merah?" tanya Embun.