Ekstra Part 🐳

3.3K 464 119
                                    

Sorry yeee ekstra part-nya cuma segini. Karna kisah ini sudah selesai.

S

etelah kematian Siti Minggu lalu, Vraka menjadi lebih dingin lagi dari sebelum ia dekat dengan Siti. Orang-orang disekitarnya mencoba untuk menghibur Vraka, tapi tetap saja Vraka terus melamun.

Sedangkan yang lainnya merasa sangat terpukul atas kepergian Siti yang begitu cepat. Geng Jupiter selalu berdoa untuk Siti agar ditempatkan di tempat yang terbaik. Foto Siti terpajang indah di dinding markas geng Jupiter. Serta sebuah rangkaian kalimat yang sangat indah, tertempel di samping foto Siti.

Untukmu, gadis pemberani yang selalu membela kebenaran. Yang tak takut akan kematian demi membela seorang sahabat, yang selalu merangkul kami saat di masa-masa terpuruk. Ibu ketua yang bertanggung jawab terhadap anggotanya. Kami hanya bisa berdoa untukmu, agar kau tenang di sana. Kami selalu mengingat segala jasa-jasamu.

Untuk Ibu ketua yang cantik.

Jaenab benar-benar tak menyangka kalau putri satu-satunya harus pergi secepat itu. Rasa penyesalan besar karna selalu memarahi Siti. Bagaimana dia menjewer telinga Siti ketika ia pulang terlambat. Bagaimana dia membiarkan Siti tidur di teras karna terlibat tawuran. Semua itu selalu ia ingat dan simpan dengan baik.

Embun yang selalu menangis selama seminggu karna telah kehilangan Siti. Gadis yang bisa menjaga dirinya seperti Libra yang selalu menjaganya. Ia tak akan bisa lagi ditraktir novel oleh Siti. Tak ada lagi yang bisa ajak curhat ketika author di wattpad membuatnya kesal.

Sedangkan Lintang, ia masih tak percaya dengan kenyataan yang sangat pahit ini. Ia rela Siti bersama Vraka, tapi ia tak rela jika Siti pergi meninggalkan semua orang untuk selamanya. Ia masih mencari-cari keberadaan Siti, membuat Nathan sedih melih sahabatnya yang terlihat seperti orang gila.

___________

Vraka berjalan lesuh menuju parkiran sekolah. Hari ini ia berniat untuk datang ke makam Siti. Sebelum itu, ia singgah ke sebuah toko bunga. Setelah beberapa menit, ia sampai di tempat pemakaman umum. Ia berjalan melewati beberapa makam orang lain, hingga ia sampai di makam gadis tercintanya. Siti dimakamkan tepat di samping makam Gita Arianti. Pertama ia menghampir makam Gita lalu menyimpan sebuket bunga ke atas makam Gita.

"Gua titip Siti sama lo. Dia cewek yang baik, sama kayak lo. Cewek yang berhasil ubah sikap dingin gua, tapi dia juga ikut pergi ninggalin gua. Entah karena Tuhan nggak izinin gua bersatu sama dia, karna dia adik sepupu gua." Vraka mengusap pelan batu nisan Gita. Air matanya mulai mengalir secara perlahan.

"Tapi rasa cinta gua ke dia tetap sebagai kekasih, bukan sebagai adik sepupu. Haha, tapi jalan Tuhan nggak bisa diubah. Tuhan sayang sama Siti, jadi dia ambil Siti cepat banget," ujar Vraka.

"Gua berdoa buat lo juga. Lo juga terbaik bagi gua. Yang tenang disana, yah, Ta," ujar Vraka. Lalu ia bangkit dan berbalik ke arah makam Siti. Ia jongkok dan menyimpan sebuket bunga di atas makam Siti.

"Hai. Seneng, yah, liat gua menderita? Seneng karna bisa liat gua tersiksa rindu kayak gini? Gua berharap lo bisa lahir kembali," ujar Vraka.

"Lintang jadi frustasi karena kepergian lo. Dia bener-bener sayang sama lo, tapi gua lebih sayang sama lo," lanjutnya.

Vraka terkejut saat melihat seorang gadis yang tengah beridir di depannya. Ia bangkit dan mundur sedikit saat melihat wajah gadi tersebut. Wajahnya sedikit mirip dengan Siti. Gadis itu tersenyum malu.

"Kamu siapanya Siti?" tanya gadis itu.

"Pacarnya. Lo siapanya Siti?" tanya Vraka.

"Eh, aku sepupunya. Kina," ujar Kina sambil menyodorkan tangannya, untuk berjabat tangan dengan Vraka. Vraka mulai menjabat tangan Kina dengan perasaan yang masih bingung.

𝓒𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 [Spin Off Libra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang