Jangan lupa vote dan komen.
Chapter ini rame? Update secepatnya!
"Jalan pake mata, woi!" teriak salah satu siswa yang tak sengaja Siti tabrak. Mendengar teriakkan tersebut, Siti langsung mendongak menatap wajah siswa tersebut dengan tatapan tajam.
"Kelainan lo! Jalan pake kaki," sahut Siti ngegas.
Siti yang salah, Siti juga yang marah-marah tidak jelas pada sang siswa. Berniat minta maaf saja tidak.
"Anjir, nih cewek anak mana dah?" tanya salah satu teman orang yang Siti tabrak.
"Angkasa!" teriak salah satu siswi yang tengah berlari mendekati Siti.
Gadis cantik dan manis. Memiliki penampilan yang sangat sederhana. Kulitnya putih bersih serta badan yang mungil membuatnya terlihat sangat menggemaskan.
"Angkasa, kamu mau, nggak, jadi pacar aku?" tanya siswi itu. Namanya Cia Gautama. Cia yang selalu mengejar cinta seorang Alaska Rivandra. Tetapi Alaska selalu menolak cinta Cia secara mentah-mentah.
"Gua bilang nggak mau dan nggak akan pernah! Ngerti nggak sih!" bentak Alaska.
Siti yang tidak terima dengan cara Alaska berbicara, langsung maju selangkah menatap Alaska.
"Heh, kaleng rombeng, kalau ngomong baek-baek, jangan kasar gitu dong sama cewek," ujar Siti.
Alaska menatap Siti dengan tatapan dingin. Siti menyipitkan kedua matanya saat melihat tatapan dingin Alaska.
"Lo juga! Ngapain sih harus ngejar-ngejar cinta si kaleng rombeng ini? Heh, dia nggak baik buat lo. Belum pacaran udah berani bentak-bentak, dasar sampah," jelas Siti. Ia melangkah berniat meninggalkan Alaska dan para teman-temannya. Tetapi sebelum Siti melangkah lebih jauh lagi, Alaska segera mencekal pergelangan tangan Siti dengan kuat, membuat Siti berbalik.
"Lu bilang apa barusan?" tanya Alaska dengan nada dingin.
"Gue bilang lo sampah, kasar dan kaleng rombeng. Kenapa? Marah?" tanya Siti. Lagi-lagi nada bicara Siti ngegas.
Tatapan mereka saling bertemu, wajah dingin Alaska terlihat begitu tenang, sedangkan wajah Siti selalu terlihat tengil dan berani, seperti tak takut pada Alaska.
"Woi! Pak Putra nyariin lo!" teriak Zero. Alaska langsung melepaskan genggamannya terhadap Siti. Siti memelototi Alaska lalu pergi meninggalkannya.
"Alaska, kamu nggak bisa cinta sama aku?" tanya Cia pelan.
"Gua bilang gua nggak cinta sama lu! Cewek pemaksa dan nggak tau malu! Cewek itu dikejar, bukan mengejar!" bentak Alaska murka.
Perkataan Alaska membuat Cia menangis dan tubuhnya gemetaran. Ini juga salahnya, mengapa masih ngotot untuk mendapatkan cinta cowok tak punya hati seperti Alaska Rivandra. Cowok yang memiliki emosi yang susah terkontrol. Tak memandang lawan bicaranya sekalipun. Siapapun yang mengusiknya, dia akan membuat orang itu menderita, terutama gadis berani tadi. Siapa lagi yang dimaksud Alaska kalau bukan Siti Arafah Mesya.
"Tapi bunda kamu jodohin aku sama kamu, Alaska," ujar Cia sambil terisak.
"Itu kemauan nyokap gua, bukan kemauan gua! Sekarang lu balik ke kelas. Jangan keluar kecuali temen gua jemput lu buat ke kantin bareng. Gua nggak mau nyokap gua marah-marah cuma karna lu," jelas Alaska tegas.
Cia menggeleng pelan. Gadis ini benar-benar keras kepala dan mencari mati.
"Balik ke kelas lu, Cia! Bisa nggak sih lu nggak keras kepala?! Buruan balik sana!" bentak Alaska kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓒𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 [Spin Off Libra]
Подростковая литература(End) Tentang hubungan rumit antara Lintang, Vraka dan Siti. Kedua cowok yang menyukai satu gadis bar-bar dan kasar. Ketika Lintang sudah berhasil mendapatkan cinta Siti, ia justru berselingkuh dengan Retha, sahabat Siti sendiri. Penghianatan besar...