Chapter Tiga 🐳

3.2K 702 232
                                    

Hallo, ada yang nungguin cerita Lintang update?
Bagaimana kabar kalian? Tetap jaga kesehatan, oke?

Taburi cerita ini dengan bintang dari kalian dan jangan lupa komen.
Lintang mulai kurang ajar di part ini, hihi.
Penasaran? Cus, langsung baca.

Selamat membaca

Pagi-pagi buta Siti sedang siaran langsung di Instagram. Dia mengucapkan beberapa kalimat. Cukup banyak yang menonton siaran langsung Siti.

"Guys, kalian tau, nggak? Sebenarnya gue lagi males sekolah hari ini, tapi Kakek gue maksa." Siti berucap dengan raut wajah yang sangat kesal. Mengingat perdebatan antara dirinya dan Kakeknya tadi pagi.

"Pagi-pagi udah live Instagram, pungut sampah, tollol!" Retha menatap sinis ke arah Siti.

Siti berbalik dan memasukan Retha ke dalam siaran langsungnya.

"Kalian pengen liat nenek sihir asli? Ini dia," ujar Siti sambil tersenyum sinis.

"Gua tampol lu, yak?" Retha mengangkat sebelah tangannya, bersiap menampar pipi Siti.

Siti terkekeh dan memilih untuk mengakhiri siaran langsungnya.

"Sekian dulu cuap-cuap aku. Sampai jumpa lagi," ujar Siti. Setelah mengakhiri siaran langsungnya, Siti memasukkan ponselnya ke dalam saku bajunya.

"Oh iya, hari ini pentas drama 'kan?" tanya Siti.

Retha mengangguk. "Iya, emang kenapa?" tanya Retha singkat. Dia melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Siti tak tinggal diam, dia mengejar langkah kaki Retha.

"Awas aja kalau lo nggak bener. Gue nggak mau nilai gue jadi jelek karena lo," ujar Siti.

Tak ada jawaban dari Retha. Memilih diam, daripada harus berdebat dengan manusia satu ini. Berdebat dengan dia tidak menghasilkan apapun. Berdebat dengan dia hanya membuang tenaga.

"Sebagai bawang merah yang jahat, gue bakal siksa bawang putih yang baik," gumam Retha pelan. Siti dapat mendengar gumaman itu, tapi terdengar samar-samar.

"Apa?" tanya Siti.

"Nggak," jawab Retha ketus.

******

"Kok perasaan gue kagak tenang, yak?" tanya Nathan.

Mike berjalan mendekati Nathan yang sedang duduk sambil memikirkan sesuatu. Dia ikut duduk tepat di samping Nathan dan menepuk bahu Nathan pelan.

"Lo mau tenang?" tanya Mike.

Nathan menganggukkan kepalanya. "Iya," jawab Nathan.

Senyuman Mike seketika merekah, dia tampak clingak-clinguk, mencari sesuatu. Hingga tatapannya tertuju pada Lintang yang baru saja datang sambil membawa minuman dingin.

"Woi, sini lu!" teriak Mike. Lintang menoleh ke arah Mike, kemudian dia berlari kecil untuk menghampiri Mike dan Nathan.

"Ini, si Nathan perasaannya nggak tenang. Lu 'kan punya banyak solusi kalau soal ginian," jelas Mike. Entah mengapa tatapan Mike ke arah Lintang begitu aneh, membuat Nathan bingung.

"Kalian kagak gay 'kan?" tanya Nathan pelan.

"Gua normal, tai." Mike menyahuti pertanyaan Nathan yang sedikit gila. Apa dia bilang, gay? Mana mau Mike gay dengan Lintang yang memiliki tampang seperti bekicot bunting.

"Gua punya solusinya." Tiba-tiba Lintang membuka suara, membuat Mike dan Nathan menatapnya secara bersamaan.

"Apa? Solusinya jangan aneh-aneh." Wajah Nathan nampak sangat datar. Biasanya solusi yang diberikan Lintang tidak ada yang benar.

𝓒𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 [Spin Off Libra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang