Chapter Enam🐳

2.4K 543 212
                                    

Hallo! Sorry banget baru update hari ini. Sekian lama nggak update, akhirnya update juga:(
Sumpah, aku lagi sibuk banget. Ini aja aku ngetik buru-buru. Jadi kalau kalian nemu typo, langsung koreksi.

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen.
Buat yang belum follow akun aku, yok silahkan di follow biar dapet notif dari aku.

Selamat Membaca 🧡

Siti tengah menunggu bakso yang ia pesan sedari tadi. Hari ini adalah hari Minggu, jadi hari ini anak sekolah diliburkan semua. Saat tengah asik bermain ponselnya, Siti melihat anak kecil yang sedang dimarahi oleh salah satu pelanggan bakso.

Kebetulan Siti memilih tempat yang sangat nyaman. Bukan di restoran mewah atau mall mewah lainnya. Ia memilih salah satu warung bakso emperan.

"Kalau gue bilang pergi, ya, pergi! Budek banget sih nih bocah. Lo itu bikin selera makan gue hilang," ujar salah satu gadis dengan pakaian seksi.

Bukan hanya kata-kata kasar yang ia keluarkan, melainkan dorongan-dorongan kecil kepada gadis kecil tersebut. Karna tak tega melihat gadis kecil tersebut, Siti bangkit dan menghampiri tempat gadis berpakaian seksi tersebut.

"Jangan main kasar sama bocah," ujar Siti sinis. Dia membantu gadis malang tersebut untuk bangkit.

"Heh! Ini adik lo, yak? Dasar kampung! Adiknya bentuk kayak gini, tapi Kakaknya sok kaya," ujar Dera. Namanya Dera, wajahnya dipenuhi dengan bedak tebal, bibirnya berwarna merah merona, memakai hak tinggi, dan baju yang seksi. Terkesan seperti wanita jaman sekarang. Ouh, ralat. Seperti Mama muda.

"Dasar emak-emak," cibir Siti.

Dera melotot, mendengar perkataan yang terlontar dari mulut Siti barusan. Apa katanya? Mama muda? Dasar tidak tau sopan santun.

"Ngomong apa lo barusan? Denger, gue masih muda dan gue bukan Mama muda," ujar Dera geram.

"Udah, Dek. Karna kita waras, kita ngalah aja. Mama muda lagi stres emang kayak gitu." Siti menuntun gadis malang tersebut untuk duduk di tempatnya. Tetapi Dera dengan cepat mencekal pergelangan tangan Siti dengan kasar.

"Apasih lo?" tanya Siti.

"Lo ngelunjak banget, yah. Lo nggak tau gue siapa, hah?!" bentak Dera. Dia sudah sangat marah karena ulah Siti.

Saat ingin menampar pipi Siti, Siti terlebih dahulu meninju rahang Dera dengan kuat. Dera meringis kesakitan merasakan sakit yang luar biasa di rahangnya. Pukulan yang Siti berikan seperti bukan dari pukulan wanita, melainkan pukulan dari pria.

Semua orang terkejut bukan main, terlebih dengan gadis malang yang berada tepat di samping Siti.

"Kalau lo nggak banyak ngomong kayak tadi, rahang lo nggak mungkin rusak." Siti mengeluarkan uang sebesar tiga ratus ribu rupiah, lalu memberikannya pada Dera.

"Nih, pake biaya buat benerin rahang lo. Kalau bisa pake behel sekalian," lanjut Siti. Dia melanjutkan perjalanannya menuju tempat duduknya.

Dera langsung melenggang pergi dari sana tanpa perkataan lagi. Dia tak bisa menahan malu dan rasa sakit di rahangnya karna ulah wanita sialan itu.

"Kok bisa dimarah-marahin sama cewek tadi?" tanya Siti.

"Aku ngemis sama kakak tadi," jawab gadis tersebut.

Siti mengangguk paham, lalu berpikir sejenak.

"Kamu laper?" tanya Siti.

Gadis malang tersebut mengangguk, mengiyakan pertanyaan Siti barusan. Melihat respon yang diberikan oleh gadis itu, Siti tersenyum manis lalu memberikan bakso yang ia pesan tadi.

𝓒𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 [Spin Off Libra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang