Chapter Dua Puluh Empat. End🐳

2.7K 514 244
                                    

Holla, guys! Jangan lupa vote dan komen!

Sebelumnya makasih banyak udah bersedia baca cerita buatan aku yang terkesan gaje.

Ucapkan selamat tinggal untuk tokoh dalam cerita ini. Hadirkan pembaca baru datang menyapa cerita ini dan emosi saat baca cerita ini!

 Hadirkan pembaca baru datang menyapa cerita ini dan emosi saat baca cerita ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tengkyuuu for support ❤️👙

Absen dulu! Yang masih setia nungguin cerita ini!

Happy Reading 🐳


"Vraka!" teriak Siti sambil terbangun dari tidurnya. Ia mengusap wajahnya kasar, ternyata itu hanya sebuah mimpi. Tapi kejadian itu seperti sangat nyata, membuatnya sangat takut.

"Astaghfirullah." Siti beristighfar. Tubuhnya dipenuhi dengan keringat. Segera ia bangkit, masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Seragam sekolahnya saja belum ia ganti. Sepulang sekolah tadi, dia langsung tertidur karna lelah sehabis latihan futsal.

Setelah mandi, Siti segera memasak mie instan untuk mengganjal perutnya. Sambil menunggu, ia mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Jaenab.

"Lagi dimana, Mak?" tanya Siti.

"Bandara. Bentar lagi otw," jawab Jaenab.

"Oh, oke deh. Hati-hati, yah, Mak. Titip salam juga sama bapak," ujar Siti.

"Iya." Kemudian sambungan teleponnya terputus.

"Assalamualaikum," sapa seseorang dari luar.

Siti segera mematikan kompor lalu berjalan ke pintu, untuk melihat tamu. Ia tersenyum saat melihat Vraka yang berdiri sambil membawa kantung plastik. Vraka membalas senyuman Siti dengan sangat manis.

"Ayo masuk," ujar Siti.

Vraka menggeleng dengan cepat. "Nggak usah. Belum muhrim. Gua cuma mau ngasih ini aja sama lo," ujar Vraka sambil memberikan kantung plastik yang sedari tadi ia pegang. Siti tertawa kecil, lalu menerima pemberian Vraka dengan senang hati. Ia mengintip isi dari katung plastik tersebut dan isinya nasi Padang beserta pasukan lainnya.

"Jangan sering makan mie, ntar lo sakit," ujar Vraka. Lagi-lagi Siti baper karna perhatian kecil yang Vraka berikan padanya.

"Hehehe, iya. Makasih banyak," ujar Siti yang mendapat anggukan dari Vraka.

"Serius nggak mau masuk?" tanya Siti.

"Nggak usah. Ntar aja kalau udah nikah, satu kamar langsung," jawab Vraka.

"Bisa aja lo kaleng semen," ujar Siti sambil memukul lengan Vraka pelan. Cowok dingin dan cuek seketika berubah menjadi cowok yang sangat bucin tingkat akut hanya karna dirinya. Ah, dia jadi tak sabar dengan acara pertemuan besok.

𝓒𝓸𝓶𝓹𝓵𝓲𝓬𝓪𝓽𝓮𝓭 [Spin Off Libra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang