depravity
sudah genap seminggu jeongin dirawat dirumah sakit dengan keadaan yang semakin membaik. rekan kerja bahkan bosnya juga seringkali datang untuk menjenguk dan menemani jeongin. tapi yang tersering adalah seungmin yang setiap saat selalu ada untuk pria manis itu, ia yang menemani dan menyemangati jeongin agar terus selalu kuat menjaga asupan nutrisi untuknya dan bayi kecilnya.
kini seungmin membawakan nampan dengan nasi goreng dan jus guava diatasnya. dokter muda itu memang bisa masak dan ia merelakan jam kerjanya hanya untuk merawat jeongin bahkan membuatkan makanan untuk si manis. membuat para perawat serta para dokter lain terheran dengan kelakuan dokter muda itu. bahkan ada yang mengira bahwa seungmin menikah diam-diam dan salah sangka bahwa jeongin adalah istri seungmin. dokter muda itu tidak menghiraukan dan hanya tertawa kecil dengan gosip-gosip aneh para rekan kerjanya.
“waktunya makan siang!” seru seungmin riang saat memasuki ruangan vip milik jeongin. jangan tanyakan siapa yang mengurus administrasi perawatan jeongin selama di rumah sakit ini, sudah pasti kim seungmin. padahal jeongin masih menyimpan black card milik hyunjin, namun seungmin menolaknya dan membiarkan ia yang membayar semua urusan rumah sakit.
jeongin tersenyum saat mendapati seungmin yang duduk di samping ranjangnya, menatapnya dengan hangat. tak lupa pria tampan itu datang dengan rambut sedikit berantakan dan jas dokternya yang agak lusuh. bahkan pria itu lupa memakai name tag, membuat jeongin sedikit khawatir dengan pria dihadapannya ini.
“kakak sudah makan?” tanya si manis dengan cemas. ya mereka memang sudah sedekat itu hingga jeongin memanggil seungmin dengan sebutan ‘kakak’. si tampan mengangguk kecil, lalu sibuk menyiapkan alat makan jeongin. bahkan ia tidak segan untuk menyuapkan makanan pada si manis, membuat jeongin merasa tidak enak karena terlalu merepotkan.
“kau makan dulu ya, aku suapi” ujar seungmin dengan suara serak dan membuat pria itu kaget sendiri lalu berdeham agar suaranya kembali normal. jeongin terdiam melihat seungmin yang wajahnya agak pucat dan terlihat sangat kelelahan. dengan cepat ia mengambil sendok berisi nasi goreng itu lalu menyuapkannya pada seungmin.
“aku tahu kakak belum makan, cepat makan. biar aku yang suapi kakak” perintah jeongin telak dengan raut cemasnya, ia rasanya ingin menangis karena sudah membuat orang kesusahan karena mengurusnya. seungmin menolak disuapi dan bersikeras agar nasi goreng itu dimakan oleh jeongin.
“kalau kakak tidak menurut, aku tidak mau bicara pada kakak selamanya!” seru jeongin dengan wajah kesalnya melipat tangan didada, merajuk. membuat seungmin menahan gemas dengan tingkah lucu jeongin. akhirnya ia menurut dan memakan nasi goreng itu dengan senyuman di wajah tampannya yang pucat. jeongin yang melihat gerakan seungmin akhirnya tersenyum lalu mengambil alih sendok yang seungmin pegang. bersikukuh agar dia yang menyuapkan nasi goreng itu.
“astaga! tubuhmu panas sekali, kak!” pekik jeongin saat tak sengaja menyentuh tangan seungmin. wajahnya panik dan segera memencet tombol merah dekat ranjang untuk memanggil perawat. seungmin terlihat tertawa gemas melihat tingkah panik jeongin, padahal sakit seperti ini bukanlah hal besar bagi seungmin. ia memang merasa kelelahan dan tidak enak badan setelah semalam menjaga unit gawat darurat dan tadi pagi harus kembali ke rumah sakit untuk membawakan sarapan jeongin.
tapi ia tidak merasa keberatan, ia melakukan semuanya dengan hati yang tulus. karena ia benar-benar tidak ingin melihat jeongin terpuruk lagi akan kondisi bayinya. dan setelah pemeriksaan kemarin juga, seungmin merasa lega dan turut senang karena bayi kembar itu kembali membaik dan sudah bergerak-gerak aktif lagi didalam kandungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
depravity: hyunjeong.
Fanfictionjika diberi pilihan, jeongin sangat tidak ingin hidup dengan seorang lelaki bejat yang memperlakukannya layaknya sampah.