depravity
bunyi dentuman terdengar memenuhi penjuru ruang tengah. apartemen minimalis namun tetap mewah itu menjadi saksi penyiksaan yang kesekian kalinya disana. lagi-lagi pria mungil dengan wajah manisnya itu mendapatkan pukulan serta hal menyakitkan lainnya. dan pelakunya adalah, suaminya sendiri.
pria mungil bernama jeongin itu memegang pipi tembamnya yang memerah terkena tamparan. bahkan hingga telinganya mengeluarkan darah dan sudut bibir kanannya sobek. tangan besar suaminya itu sangat kuat menampar pipi lembutnya hingga terluka parah seperti itu.
"itu balasan karena telah menampar nancy." geram pria tinggi dengan wajah tampannya yang terlihat bengis, hwang hyunjin.
si mungil meringis menahan perih saat tak sengaja bibirnya bergerak, menyebabkan luka sobeknya terasa sangat sakit. ia perlahan bergerak untuk bangkit. namun belum sempat mengangkat tubuh, hyunjin menarik surai kecokelatannya dengan kuat hingga ia mendongak. lalu tubuhnya ditarik keatas sehingga berdiri.
"minta maaflah pada nancy!" bentak hyunjin membara melihat jeongin yang membalas menatapnya, biasanya si mungil itu hanya menunduk dan tidak berani menatap manik sehitam jelaga miliknya.
"akhh" ringis jeongin ketika hyunjin mendorongnya hingga tersungkur dihadapan kaki nancy yang sedang duduk diatas sofa. pipi kiri wanita itu juga memerah bekas tamparan. jeongin menjerit marah dalam hatinya melihat tatapan kejam nancy. wanita itu senang sekali melihatnya tersiksa.
"ma-maafkan aku" ucap jeongin seraya menunduk, ia mengusap bulir airmata yang berhasil lolos melewati pipinya dengan cepat. kegiatan itu tak luput dari pandangan nancy, wanita blasteran tersebut hanya memandangnya jijik. lalu ia menatap hyunjin dengan manja.
"bawa aku pergi, sam.." rengek nancy sembari menghampiri pria tampan yang merupakan kekasihnya itu. ya, hyunjin memiliki kekasih saat statusnya masih menjadi seorang suami dari jeongin.
jeongin meremas ujung piyamanya dan berusaha menahan isakannya. tak peduli dengan rasa perih pada luka sobek bibirnya, ia dengan gemetar menggigit bibir bawahnya. jeongin tidak kuat, ia merasa hatinya sangat sesak. dengan kejamnya hyunjin pergi ditengah malam seperti ini, meninggalkan jeongin yang terduduk diatas lantai marmer yang dingin. dan juga hidangan makan malam yang sudah tidak beruap lagi.
"argh sakit sekali" si mungil itu meremas pinggulnya yang terasa ngilu saat ia berdiri. dengan tertatih ia jalan perlahan menuju pantry, membuang semua makanan yang sudah ia masak dengan keringat dan cinta. namun harus berakhir di tempat sampah.
lalu jeongin memasuki kamar utama, menutup pintu dengan rapat dan berdiri didepan cermin besar yang berdiri tegak disamping lemari pakaian. ia meringis memperhatikan pipi kanannya yang kini sudah membiru. jemari lentiknya membuka kancing piyamanya satu persatu saat melihat bercak keunguan mengintip disela tutupan foundation dilehernya.
jeongin menghapus foundation yang menutupi sebagian lehernya hingga bercak-bercak keunguan itu terlihat jelas. ia menggigit bibirnya melihat dada hingga perutnya penuh dengan hickey. jika kau ingin tahu, semua bercak itu adalah perbuatan hyunjin tentu saja. biarpun disiksa begini, jeongin masih tetap mencintai hyunjin dan tidak akan pernah mengkhianatinya. itulah mengapa jeongin merasa dirinya bodoh.
hyunjin, pria yang sangat bejat namun sangat dicintai jeongin. pria tampan yang bengis itu tega menyakiti lahir dan batin jeongin demi mantan kekasihnya saat di las vegas dulu. mereka bernostalgia dan kembali menjalin hubungan, yang sebenarnya jeongin tidak terkejut lagi. wajar saja hyunjin seperti ini karena mereka menikah bukan atas dasar cinta. melainkan paksaan orangtua mereka.
dan yang jeongin rasakan lebih sakit dari luka dan lebam ditubuhnya, saat hyunjin memperkosanya dalam keadaan mabuk dan menyebut nama nancy di setiap desahannya. jeongin bagaikan jalang rendahan yang dengan mudah dipakai dan dibuang begitu saja. hidup penuh materi bersama hyunjin bagaikan neraka dunia baginya.
jeongin kembali menangis mengingat tragedi pemerkosaan seminggu lalu. sambil jemari lentiknya mengobati lebam dan luka ditubuhnya dengan telaten. seluruh tubuhnya nyeri, apalagi saat hyunjin mendorongnya hingga terseungkur tadi. membuat pinggulnya yang membiru kembali ngilu.
bahkan sakit pada analnya kembali timbul karena tubuh jeongin menubruk lantai marmer dengan keras."kau harus sabar, jeongin. bagaimana pun juga dia suamimu. kau harus kuat!" jeongin menyemangati dirinya sendiri sebelum naik keatas ranjang dan terlelap. ia tidak perlu takut diusir oleh hyunjin dari kamar tersebut karena suaminya itu lebih senang menginap di apartemen nancy atau menginap dihotel bintang lima dibandingkan apartemen mereka. jeongin mencoba untuk melupakan fakta bahwa hyunjin yang sering melakukan hal jauh dengan nancy.
tbc/end?
character unlock:
nancy mcdonnie
•••
bacotan: hai aku bawain part 1 dan fyi, cerita ini mengandung unsur angst dan mature yaa. juga, buat beberapa karakter villain kayak nancy, aku ga maksud buat jelekin idolnya. cuma yang kebetulan pas sama kebutuhan cerita ya dia :( jadi maaf ya nancy stan..
oke ditunggu vote dan commentnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
depravity: hyunjeong.
Fanfictionjika diberi pilihan, jeongin sangat tidak ingin hidup dengan seorang lelaki bejat yang memperlakukannya layaknya sampah.