⚠️ siapin sabuk pengaman, takutnya kalian terguncang hebat. chapter ini sangat menekan psikis (?) 😥
depravity
minggu pagi ini cuaca sangat cerah, jeongin yang melihatnya dari dalam jendela apartemen saja sudah merasa sangat senang dan rasanya ingin pergi keluar berjalan-jalan. tadi pagi-pagi yeji sudah pamit untuk ke rumah sakit karena ia berjaga pagi hingga siang hari ini. kebetulan bersamaan dengan jam kerja seungmin, bahkan mereka berjaga bersama. jeongin terkikik menggoda yeji pagi tadi hingga kedua pipi gadis cantik itu memerah. jeongin berdoa agar seungmin dapat membuka hatinya untuk yeji sesegera mungkin.
dan sekaranglah dia, duduk di sofa sembari menonton tayangan televisi dengan sangat bosannya. padahal cuaca diluar sedang cerah, jeongin bosan dan ingin keluar untuk sekedar menghirup udara segar. namun yeji sangat protektif mengingat kandungannya sudah menginjak bulan ketujuh. perutnya yang semakin membesar itu membuatnya sulit untuk bergerak, jeongin merasa seperti babi besar yang malas jika hanya berdiam di rumah untuk makan dan tidur.
“mengapa aku tidak mencoba menelfon daehwi? dia kan sedang berjaga berdua di café bersama eric!” seru jeongin mengingat teman rekan kerjanya dulu. niatnya adalah mengajak daehwi dan eric untuk menemaninya di apartemen. bagaimana dengan felix? pria blasteran itu sedang menjaga ibunya yang sakit di aussie.
daehwi: maaf jeong, café sedang ramai sekali. aku tidak bisa kesana .. T _ T
jeongin menghela nafas kecewa saat pesannya dibalas oleh daehwi tiga menit kemudian, hanya berisi penolakan. kini ia kembali termenung tidak tau harus melakukan apa dihari minggu yang cerah ini.
hingga satu ide lagi terpintas dikepalanya, ia mengingat bahwa yeji sangat menyukai raspberry ice cream cake. ia ingin membelikan kue itu pada yeji sebelum gadis itu pulang usai bekerja nanti. tidak untuk merayakan apapun karena sekarang bukan ulang tahunnya, jeongin hanya ingin membelikan saja.karena itu ia sekarang bergegas ke kamarnya untuk mengambil hoodie putih yang nyaman dan juga dompetnya. beruntung supermarket terletak tidak begitu jauh dari apartemen, mungkin hanya berbeda 6 blok darisini. jeongin tidak masalah jika harus berjalan kaki dengan beban perut besarnya. anggap saja olahraga, ia tau bayi kembarnya ini kuat.
“ayo kita beli kue untuk aunty yeji!” seru jeongin semangat setelah menutup pintu apartemen. ia berjalan menyusuri koridor dengan senyuman manis diwajah cantiknya.
○○○
supermarket cukup ramai di hari yang menjelang siang ini. beberapa orang banyak yang melirik kearahnya dan tersenyum gemas melihat pria manis dengan perut buncit dibalik hoodie besarnya itu. ia mengambil troli untuk menampung apa saja yang ia beli, walaupun sepertinya nanti hanya akan membeli kue untuk yeji dan kue kecil untuk camilannya. ingatkan? jeongin sangat menyukai pastri.
setelah mendapatkan yang ia mau, neongin mendorong trolinya kearah kasir. ia membeli satu kotak sedang ice cream cake dan dua kotak macaroon. selesai membayarnya ia segera pulang kembali ke apartemen dengan masing-masing kantung dikedua tangannya. cuaca yang cerah membuat hatinya pun turut cerah, mahluk kembar didalam perut jeongin juga bergerak nyaman karena mengetahui ibu mereka sedang senang saat ini. jeongin berjalan riang di pinggir jalan dengan hati-hati. walaupun jalan yang dilaluinya bukan jalan raya, tapi ia harus tetap berhati-hati.
di depan sebuah rumah makan jepang, ada sebuah mobil sedan hitam yang terparkir. didalamnya adalah nancy namun wanita yang juga sedang mengandung itu tidak sedang bersama hyunjin. seorang pria yang duduk dikursi kemudi itu terlihat sangat asing. mereka sepertinya baru saja selesai makan didalam restoran jepang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
depravity: hyunjeong.
Fanfictionjika diberi pilihan, jeongin sangat tidak ingin hidup dengan seorang lelaki bejat yang memperlakukannya layaknya sampah.