Katanya, menjadi anak wanita dan satu-satunya yang tidak memiliki saudara itu berat. Memang iya?
Sini, aku ceritakan kawan. rasanya tak selalu berat dan rumit. Tapi, tak selalu senang dan bahagia. Kenapa begitu?. Karena memang mereka semua punya porsinya masing-masing untuk kita rasakan. Semesta yang tak jarang bekerja sama dengan kita, kadang berpihak ataupun tidak. Bukankah seperti itu?.
Saat yang lain bisa bercerita dengan abang atau adik nya. Mengungkapkan segala drama dunia yang keras akan skenario perjalannya. Karena untuk bisa sedikit berbagi luka yang mereka punya. Tapi aku, dengan kuatnya menyimpan semua itu sendiri. Bersama raga yang kadang bersahabat, kadang juga sebaliknya. Ingin marah?. pasti pernah.
"Gue cape, gue mau udahan aja, gue ga mau gini, gue ga mau itu, gue tu maunya ini".
Wanita semata wayang menghampiri. Yang dulu menjadi teman kecil hanya sekelebat mengisi hari. Tapi sekarang, menjadi tempat keluh-kesah bersama, bercerita perihal dunia yang keras. Tak apa cantik, dirimu kuat. Ambil cermin, lihat dirimu. Betapa kuatnya selama ini menyimpan begitu banyak lara dan rindu. Betapa kuatnya saat tidak bisa menjadi diri sendiri, untuk kadang terlihat tidak apa-apa. Istimewa bukan?. Ditambah kadang senyum yang tak selaras dengan isi hati. Muak tidak?
Semua manusia pernah muak dengan dirinya yang memperlakukan diri mereka sesuai yang orang inginkan, bukan yang kita inginkan. Kalo kamu lelah, istirahatlah. lalu boleh mulai kembali.
Senangnya menjadi anak wanita semata wayang itu, banyak juga. Dimanja kan, punya banyak waktu bersama raja dan ratu, dan lain sebagainya.
Mau beranjak dewasa ya?. Semangat!
Jangan di hiraukan lagi, bisikan negatif itu. Baik dari dalam dirmu ataupun orang lain. Semua tak akan menjadi makna, tanpa ada perjalanan yang luar biasa. Pisau harus di asah untuk akhirnya menjadi tajam. Bukan begitu cantik?
Untuk wanita semata wayang yang ku punya. Kamu hebat sekali. Untuk perjalanan sejauh ini. Perihal datangnya orang yang seolah membawa cinta, jangan lagi dihiraukan yah. Karena yang memang milikmu akan jadi milikmu. Meski banyak orang yang jungkir balik mendapatkan nya.
Semesta tak selalu baik, dan tak selalu jahat. Hanya saja, ini permainan sebuah peran dari banyaknya rasa yang harus kita perankan. Ada sedih, bahagia dan banyak lagi. Jangan lupa, dalam setiap peran ambil hikamhnya. Bahkan perkataan yang membuatmu menciyut layaknya kerupuk yang di siram air pun, ambil lah hikmah darinya.
Kamu kuat wanita semata wayangku. Tak harus sedih lagi karena kau wanita satu-satunya yang di punya raja dan ratumu. Tuhan sudah percaya kamu bisa. Apa masih pantas merasa sedih, sedangkan Tuhan bilang kamu pasti bisa.
Teruntuk wanita semata wayang diluar sana. Kalian memang manusia yang mungkin biasa saja. Tapi dengan peran ini, kalian menjadi luar biasa. Semangat yah.
YOU ARE READING
kami manusia biasa (END)
Short Storylewat seseoranglah kita, kamu bahkan aku. Biasa mendapatkan pelajaran serta pengalaman. Entah itu cerita, masa-masa kelam, dan lainnya. Bagaimanakah mereka?. Ini kisah dari sekian banyak kisah. Tertumpah segala, tentang keluh dan kesah. Kebahagiaan...