Belaga paling bisa membuat bahagia semua orang. Menutupi setiap air mata yang bersembunyi di balik tawa. Seolah sudah menjadi tradisi turun temurun dalam hal membohongi diri. Cara yang setiap insan punya. Lelah tidak, terus seperti itu?.
Tiap tarikan napas menghantarkan pada akhir kehidupan. Masih terus terbuai oleh suatu hal yang sifatnya tidak kekal. Dibuat lupa akan jalan pulang yang sesungguhnya. Masih terus membanding-bandingkan. Tanpa tahu bahwa sebenarnya setiap insan adalah karya terbaik Tuhan. Tapi, lucu sekali yah insan-insan, banyak menilai lupa berkaca.
Perlu diingat, Setiap orang punya pilihan atas hidupnya masing-masing. Tak semua harus di sama ratakan dengan apa mau mu, dengan pola pikir mu saja. Justru, perbedaan yang menjadikan unik diberbagai mata para insan. Jadilah versi terbaik untuk mu dan untuk-Nya.
Kini, bukan lagi tentang banding-membanding. Tentang mau dibawa kemana arah jalanmu, yang tidak merepotkan dirimu sendiri, atas bicaranya insan-insan itu, tak apa. Memang tak bisa di hindari. Karena mereka akan selalu haus. Kamu layak, kamu berharga. Tak apa kadang untuk tak baik-baik saja, tapi setelah itu bangkit lagi yah.
Dari insan, yang pernah luka.
YOU ARE READING
kami manusia biasa (END)
Short Storylewat seseoranglah kita, kamu bahkan aku. Biasa mendapatkan pelajaran serta pengalaman. Entah itu cerita, masa-masa kelam, dan lainnya. Bagaimanakah mereka?. Ini kisah dari sekian banyak kisah. Tertumpah segala, tentang keluh dan kesah. Kebahagiaan...