8 sin 90° : dear god

536 94 39
                                    








8 𝘴𝘪𝘯 90° : 𝘋𝘌𝘈𝘙 𝘎𝘖𝘋





8 𝘴𝘪𝘯 90° : 𝘋𝘌𝘈𝘙 𝘎𝘖𝘋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ups salah foto👀



nah ini baru bener [ cr: faunflower66 ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nah ini baru bener [ cr: faunflower66 ]

HAHHAHAHAH LALALALA🤧🤡😈



***




Haechan menghentakkan kakinya kesal. Sial, malam ini dia dipermalukan begitu saja. Bodohnya Haechan yang dengan mudahnya dipermainkan oleh sasaeng menyebalkan itu.

Haechan kembali ke table dreamies. Jeno yang sadar akan wajah kusut Haechan buka suara, "Udah ke toiletnya? beser banget sih lo."

"Hm." balas Haechan dengan deheman singkat.

"Udah gue bilang kalau lagi kesel tuh gelut, jangan dipendem." ujar Mark.

Haechan hanya terkekeh. Barusan abis gelut gue bang, rutuk Haechan dalam hati.

Tak mau menganggu momen kebersamaan mereka, Haechan memasang senyumannya lagi. Dia melempar satu dua lelucon supaya suasana meja kembali hidup.

Walaupun, tentu saja, dalam hatinya, Haechan masih kesal dengan kelakuan Ryujin barusan.


***


Ryujin cepat-cepat mengabari Wonyoung setelah mendapat notifikasi pesan tadi. Seingat Ryujin, sebelum berangkat kerja, dia sudah mematikan semua lampu rumah, kecuali lampu depan tentunya.

Bukan apa-apa, Ryujin cuman takut itu rampok. Kalau Wonyoung sendirian, adiknya itu nggak akan berani buat ngehajar perampok seorang diri. Paling-paling ngumpet di kamar mandi atau kolong kasur.

Tak ada balasan dari Wonyoung, Ryujin pun mempercepat langkahnya. Dia buru-buru masuk ke dalam rumahnya. Ryujin kepalang panik sebab dia tak menemukan sendal Wonyoung di depan.

[2] paramagnetik | lee haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang