12 sin 90° : connecting door dan renjun teguh

554 92 35
                                    



12 𝘴𝘪𝘯 90° : 𝘊𝘖𝘕𝘕𝘌𝘊𝘛𝘐𝘕𝘎 𝘋𝘖𝘖𝘙 𝘋𝘈𝘕 𝘙𝘌𝘕𝘑𝘜𝘕 𝘛𝘌𝘎𝘜𝘏

12 𝘴𝘪𝘯 90° : 𝘊𝘖𝘕𝘕𝘌𝘊𝘛𝘐𝘕𝘎 𝘋𝘖𝘖𝘙 𝘋𝘈𝘕 𝘙𝘌𝘕𝘑𝘜𝘕 𝘛𝘌𝘎𝘜𝘏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mbti nya Haechan: GNTG

***


Ada tiga mobil yang berangkat. Mobil pertama diisi oleh trio kwek-kwek Jeno, Jaemin, dan Renjun, sedangkan mobil kedua diisi oleh Mark, Haechan, Chenle, dan Jisung. Chenle sempet protes, pada awalnya, soalnya dia pengen bareng Renjun.

Tapi pas ditanya alasan kenapa pengen bareng, Chenle malah jawab "Tadi Bang Renjun belum selesai gosipnya!" yang pada akhirnya tetap disuruh ikut mobil dua.

Mobil terakhir, tentunya, ada Ryujin dan manager barunya, Somi.

"Ryu, kamu nggak mabok darat kan?" tanya Somi.

Ryujin menggeleng, "Nggak kok som, emang kenapa?"

"Soalnya tadi aku dikabarin jalannya bakal muter-muter gitu. Kalau pusing tidur aja ya," ujar Somi.

Ryujin hanya manggut-manggut. Sebetulnya nggak usah dibilangpun Ryujin bakal tidur sih, mata gadis itu tinggal 5 watt, ini efek ngedrakor semaleman kayaknya.

Ryujin memutar lagu Out Of My Mind dari Day 6 sebelum mulai mengedarkan netranya pada pemandangan di jendela.

"Hoam," Ryujin meregangkan tubuhnya sebelum memosisikan bantal lehernya.

Lima menit setelahnya, Ryujin sudah bertemu dengan Bambam Got 7.





***





Haechan meringis pelan saat Mark berdecak sambil merotasi bola matanya malas. Tolong jangan salahkan Haechan, salahkan saja uretranya yang begitu payah dalam menahan pipis.

"Aduh bang yang namanya panggilan alam tuh ya nggak terduga lah, lo pikir gue mau jadi beser begini?" sewot Haechan.

Mark mendengus, Chenle dan Jisung sudah terkapar di belakang. "Bang berhenti dulu ya, ni bocah kebelet," ujar Mark pada sopir dan manager mereka yang duduk di depan.

Haechan nyengir lebar, buru-buru dia keluar dari mobilnya. Beruntung ada satu kedai minimart di pinggir jalan. Haechan cuman pakai topi dan masker, tempatnya lumayan sepi soalnya.

Nggak butuh waktu lama, Haechan sudah selesai dengan urusannya. Keluar dari minimart, Haechan mengernyit heran kala tak menemukan mobilnya barusan.

Haechan celingak-celinguk kayak anak itik kehilangan induknya. Sumpah deh, dirinya seratus persen yakin ini tempat parkir mobilnya yang benar.

"Kok nggak ada sih?" gumam Haechan.

Drrt.. Drrt..

Haechan merogoh ponsel di sakunya. Saat melihat nama yang terpampang, dia langsung buru-buru ngangkat.

[2] paramagnetik | lee haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang